WARTABUGAR – Pertamina Geothermal Energy (PGE) secara konsisten mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang, Jawa Barat, sebagai bentuk nyata dalam mempertahankan sejumlah pencapaian yang telah berhasil diraih.
Sebagai area tertua di mana PGE memulai proses eksplorasinya sejak 1974, sampai saat ini PGE menerapkan Operational Excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System di Area Kamojang.
“Pencapaian ini merupakan amanah yang harus terus dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Tentunya, kesuksesan yang diraih PGE tidak terlepas dari kerja sama serta dukungan banyak pihak,” kata General Manager PGE Area Kamojang, Rahmad Harahap, saat berbincang dengan media di area Kamojang, Kabupaten Bandung, (17/05/2023).
Salah satu capaian terbaik Area Kamojang adalah penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selama 12 tahun berturut-turut, terhitung sejak 2011 hingga 2022, Area Kamojang berhasil menerima penghargaan PROPER Emas.
“Penghargaan PROPER Emas ini kami dapatkan melalui hadirnya program unggulan CSR KANG ELIE (Kamojang Green Living Ecosystem). Melalui program tersebut, kami mencoba menciptakan ekosistem pemberdayaan masyarakat di sekitar secara sustainable sekaligus ramah terhadap lingkungan,” jelas Rahmad dalam rilisnya yang diterima WARTABUGAR.
Rahmad juga menambahkan, Geothermal Information Center (GIC) di Area Kamojang yang merupakan pusat informasi dan museum yang dapat menjadi referensi masyarakat maupun sekolah di sekitar Jawa Barat mengenai kegiatan panas bumi.
Pada Area Kamojang ini, Rahmad mengungkapkan, total kapasitas terpasang sebesar 235 megawatt (MW). Jumlah tersebut mampu memasok listrik hingga 260.000 rumah tangga di wilayah sekitar.
“Kemampuan tersebut memiliki potensi mengurangi emisi mencapai 1.222.000 tCO2 per tahun. Selain itu, Area Kamojang ini dapat menghemat cadangan minyak dan gas bumi hingga 11.115 BOEPD,” ungkap Rahmad.
Secara total, dari lima unit PLTP di Area Kamojang, terdapat sebanyak 235 megawatt listrik yang disalurkan.
Rinciannya adalah PLTP Unit 1 mulai beroperasi pada 1983 menyalurkan uap 30 MW, PLTP Unit 2 dan 3 beroperasi menyalurkan uap masing-masing 55 MW, serta PLTP Unit 4 beroperasi menyalurkan listrik 60 MW. Unit kelima dilakukan pada 2015 dengan menyalurkan listrik sebesar 35 MW.
“Optimalisasi ini yang terus kami lakukan untuk membantu masyarakat,” tutup Rahmad.
About Post Author
Berita Lainnya
Yuk Beli Saham Pertamina Geothermal Energy, Ini Alasannya
WARTABUGAR - Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi memiliki masa depan bisnis yang cerah. Analis dari Sinarmas Sekuritas menjadikan saham...
Bos Pertamina Geothermal Energy Terpilih Jadi Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia
WARTABUGAR - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Julfi Hadi mendapat kepercayaan baru sebagai Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia...
Wah BUMN Ini Dapat Pinjaman Kredit Rp 10,65 Triliun
WARTABUGAR - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ("PT SMI") telah menandatangani fasilitas pinjaman berjangka sindikasi terkait keberlanjutan (sustainability-linked syndicated term...
Buntut Saling Kunjungi, Pemerintah Kenya Jajaki Kerjasama Energi Dengan Pertamina Geothermal Energy
WARTABUGAR - Kunjungan balasan pemerintah Kenya beserta rombongan menjadi momentum penting bagi kelanjutan kerja sama dua negara untuk mengembangkan potensi...
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kampanye “Jalan Cerdik”, Apa Itu?
WARTABUGAR - Bank DBS Indonesia meluncurkan kampanye Jalan Cerdikmu. Dalam acara ini, DBS menggandeng Coffee Meets Stocks. Sedangkan acara digelar...
BNI Sekuritas Ditunjuk Jadi Pendamping Kerjasama Pertamina Hulu Energi dan Energi Mega Persada
WARTABUGAR - BNI Sekuritas berperan sebagai M&A sell-side advisor dalam pendampingan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui afiliasi PHE Siak...