Kenapa Diet Tinggi Lemak Perlu Dihindari? Rupanya Ini Jawabannya

Read Time:1 Minute, 9 Second

WARTABUGAR – Diet tinggi lemak sudah diketahui sebagai faktor risiko terjadinya kanker. Sehingga banyak orang disarankan untuk mengurangi asupan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Namun banyak orang yang belum mengetahui mengapa lemak bisa memicu kanker.

Misteri itu kini dicoba dikuak oleh peneliti Beckman Institute for Advanced Science and Technology dari University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Mereka telah menemukan hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar oksida nitrat, yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan perkembangan kanker.

Seperti dikutip dari Scitech Daily (16/6/2022), berangkat dari hipotesa bahwa kebiasaan diet dapat mempercepat timbulnya kanker dan mungkin membuat kankernya menyebar selama bertahun-tahun.

Para periset membuktikan bahwa ada hubungan langsung antara jumlah lemak yang dikonsumsi oleh seseorang dan kadar oksida nitrat dalam tubuh mereka, sebuah molekul sinyal alami yang terkait dengan peradangan dan munculnya kanker.

“Kami mencoba memahami bagaimana perubahan halus dalam lingkungan mikro tumor memengaruhi perkembangan kanker pada tingkat molekuler. Kanker adalah penyakit yang sangat rumit,” kata Anuj Yadav, ketua tim peneliti.

Yadav menjelaskan bahwa kanker bukan hanya tentang beberapa sel tumor, melainkan seluruh lingkungan mikro – atau ekosistem – tumor yang mendukung sel. Peradangan dapat memainkan peran penting dalam lingkungan ini. Respon inflamasi tertentu berasal dari makanan yang diproses, yang tinggi kalori dan tinggi lemak.

“Kami ingin memahami hubungan antara makanan, peradangan, dan tumor pada tingkat molekuler, jadi kami harus mengembangkan penyelidikan lanjutan untuk dapat memvisualisasikan perubahan ini,” pungkasnya.