WARTABUGAR – Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, UNDP Indonesia hari ini meluncurkan pesan video yang menyoroti keragaman bangsa dan etnisitas staf UNDP Indonesia, namun berbicara dalam satu suara untuk mendukung urgensi tema tahun ini “Kita Hanya Memiliki Satu Bumi.”
Dalam pesan video tersebut staff UNDP Indonesia mengajak pemirsa untuk menjadi bagian dari solusi krisis lingkungan hidup.
Keenam staf menyampaikan pesan dalam bahasa isyarat serta bahasa ibu mereka, yang meliputi Bahasa Indonesia, Padang, Toraja, Swahili, Mandarin dan Inggris. Pesan disampaikan sambil memegang tanaman untuk melambangkan pertumbuhan dan pembangunan
“Tindakan cepat akan dapat memelihara planet secara berkelanjutan, dan memberi kita hasil yang harus kita lindungi,” kata John Kimani, anggota staf UNDP Indonesia dari Kenya, berbicara dalam bahasa Swahili.
“Merawat planet kita akan memulihkan ekosistem tetapi, kita tidak bisa melakukannya sendiri,” ujar Sakina Tarmizi, staf UNDP Indonesia lainnya, berbicara dalam Bahasa Padang, seperti dilansir dari siaran pers UNDP (6/6/2022).
Video tersebut melengkapi kampanye global Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang diadakan setiap tahun oleh Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Environment Programme (UNEP), untuk mempromosikan aksi lingkungan hidup. Pesan itu diterbitkan hanya beberapa hari setelah Stockhom+50, menandai setengah abad konferensi pertama, menyoroti pentingnya multilateralisme untuk mengatasi tiga krisis dunia – iklim, alam, dan polusi.
Tahun ini menandai 50 tahun sejak Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Hidup Manusia yang pertama diselenggarakan di Stockholm, Swedia, konferensi dunia pertama yang menjadikan lingkungan hidup sebagai isu utama. Para peserta konferensi itu mengadopsi serangkaian prinsip untuk pengelolaan lingkungan hidup yang baik, sebagai bagian dari Deklarasi Stockholm dan Rencana Aksi untuk Lingkungan Hidup Manusia.
Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, diikuti meningkatnya polusi global, serta kepadatan penduduk yang lebih tinggi dan tingkat konsumsi yang tidak berkelanjutan.
Dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang akan dicapai dalam waktu kurang dari satu dekade, para pendukung lingkungan hidup berharap konferensi Stockholm+50 menyediakan platform bagi Indonesia untuk mengadvokasi prioritasnya untuk mengatasi perubahan iklim melalui konsumsi yang berkelanjutan dengan pengembangan ekonomi sirkular, pengelolaan laut secara berkelanjutan, dan pengurangan sampah plastik laut.
Video berdurasi 1,5 menit ini diakhiri dengan semua staf yang berbicara dalam bahasa ibu mereka dengan pesan utama “Kita Hanya Memiliki Satu Bumi”.
About Post Author
Berita Lainnya
Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Blue Bird Donasikan Rp50 Juta Buat YKAN
WARTABUGAR - PT Blue Bird Tbk, penyedia jasa transportasi, mengajak 7.000 orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bluebird Virtual Run &...
Nojorono Kudus Ajak Precious One Perdayakan Disabilitas Olah Limbah Plastik
WARTABUGAR - Plastik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang esensial. Dilansir dari National Geographic, dalam enam dekade manusia menghasilkan 8,3...
UOB Indonesia eluncurkan U-Energy, Apa Daya Tariknya?
WARTABUGAR - UOB Indonesia meluncurkan U-Energy, platform pembiayaant erintegrasi yang pertama di Asia dalam rangka mendorong pengembangan dan adopsi proyek...
Mandiri Sekuritas Donasi Pelat
WARTABUGAR - PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan) menyalurkan donasi untuk pelatihan pengelolaan limbah dan penanaman bibit buah jambu Kristal demi...
Sambut Hari Lingkungan Hidup Dunia, Nojorono Tanam Pohon Tabebuya
WARTABUGAR - Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, Nojorono Kudus berinisiasi mengadakan kegiatan penanaman...
Gandeng DBS Foundation, Tridi Oasis Kumpulkan Sampah Plastik
WARTABUGAR - Indonesia tengah mengalami tantangan yang cukup pelik dalam menangani isu sampah plastik. Terlepas dari upaya berbagai pihak untuk...