WARTABUGAR – Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu tetap berhati-hati jangan sampai makan berlebihan yang bisa memicu berbagai penyakit.
Dokter sekaligus Health Claim Senior Manager Sequis, Yosef Fransiscus mengatakan, meningkatnya berat badan utamanya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Saat berlebaran biasanya tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta masih banyak lagi. Waktu bulan puasa banyak juga yang berbuka dengan menyantap makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.
“Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis, misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan lebaran,” ujar Yosef dalam keterangan resmi, (8/5/2022).
Tidak hanya kalori, makanan yang mengandung gula dalam santapan lebaran, seperti kue kering dan minuman manis jika dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas terjadi lebih cepat serta mudah terserang penyakit diabetes.
Selain karena makanan tinggi kalori dan gula, penyebab berat badan naik dengan cepat juga bisa jadi karena kurang tidur dan kurang aktivitas fisik. Saat mudik, seringnya kita kurang beristirahat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai.
Ketika tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya.
Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga maka tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.
Yosef mengatakan sesekali tidak mengapa memberikan tubuh makanan enak tapi saat menyantapnya tidak terlalu cepat agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.
“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan, karena waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat,” imbuhnya.
Yosef menambahkan, makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan. Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, ambil makanan dalam porsi 20% lebih sedikit karena akan ada banyak kue lebaran, jangan memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.
Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga. Olahraga adalah cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.
Aktivitas olahraga yang dianjurkan minimal tiga kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh. Jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga.
“Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung, atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda,” tutup Yosef.
About Post Author
Berita Lainnya
Hati-hati Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Apa Benar Produk Susu Bisa Sebabkan Kanker?
Sejauh ini banyak studi mengaaitkan produk susu dengan risiko terkena kanker masih tidak konsisten. Ada yang menunjukkan bahwa produk susu bisa menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, kanker payudara, dan jenis kanker lain. Tetapi studi lain men unjukkan kaitan dengan kanker prostat.
Hore Fitofarmaka Bakal Masuk JKN
Obat modern asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka rencananya akan masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pasien Penderita Penyakit Jantung Boleh Mudik Asal Ikuti Tips Ini
WARTABUGAR - Hari raya idul fitri tinggal menghitung hari. Bagi pasien penyakit jantung yang ingin mudik ke kampung halaman, ada...
Agar Tak Terjadi Preeklampsia, Perempuan Hamil Disarankan Lakukan Diet Mediterania
preeklampsia bisa dihindari. Salah satu yang diusulkan beberapa ilmuwan, adalah menjalani diet mediterania, dengan mengonsumsi banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Menurut studi terbaru, diet mediterania bisa menghindari perempuan dari risiko preeklampsia.