Read Time:57 Second

WARTABUGAR – Dahulu Viagra dikenal sebagai obat dewa. Merek obat buatan Pfizer dianggap sebagai obat yang dapat mengatasi disfungsi ereksi. Karena kehebatannya, beberapa produsen lain pun seperti Bayer dan Eli Lilly pun juga membuat obat impotensi.

Namun kini Viagra memiliki banyak kegunaan. Studi terbaru yang digarap ilmuwan dari Clevelanbd Clinic, Amerika Serikat, memperlihatkan bahwa sildenafil – terapi yang disetujui FDA untuk disfungsi ereksi (Viagra) dan hipertensi pulmonal (Ravatio) – sebagai kandidat obat yang menjanjikan untuk membantu mencegah dan mengobati penyakit Alzheimer.

Menurut temuan yang dipublikasikan di Nature Aging, dan dilansir oleh Scitech Daily (6/12/2021), sildenafil dikaitkan dengan 69% penurunan insiden penyakit Alzheimer, menunjukkan perlunya tindak lanjut pengujian uji klinis dari kemanjuran obat pada pasien dengan penyakit itu.

Untuk membuktikannya, tim peneliti, yang dipimpin oleh Feixiong Cheng, menggunakan metodologi komputasi untuk menyaring dan memvalidasi obat yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sebagai terapi potensial untuk penyakit Alzheimer.

“Studi terbaru menunjukkan bahwa interaksi antara amiloid dan tau merupakan kontributor yang lebih besar untuk Alzheimer daripada keduanya,” kata Cheng. “Oleh karena itu, kami berhipotesis bahwa obat yang menargetkan persimpangan jaringan molekuler amiloid dan endofenotipe tau harus memiliki potensi keberhasilan terbesar.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Ivan Yustiavandana Kepala PPATK (Kanan) Previous post Pusdiklat Anti Pencucian Uang Dapat Akreditasi dari LAN
drone Next post Terra Drone dan Itenas Kerjasama Kembangkan Teknologi Berbasis GPS