WARTABUGAR – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberi peringatan terkait obat bebas yang dapat menimbulkan risiko efek samping cukup serius. Salah satu obat bebas yang diwanti-wanti FDA yaitu dekongestan hidung.
Melansir dari situs Best Life, obat dekongestan hidung yang memiliki kandungan senyawa aktif propylhexedrine dapat menyebabkan stroke. Obat yang berupa inhaler hidung ini biasa digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat alergi, pilek, atau gangguan pernapasan bagian atas lainnya.
Cara kerja propylhexedrine adalah dengan menenangkan peradangan yang terjadi pada lapisan selaput lendir hidung, serta mengurangi pembengkakan. Kebanyakan orang menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan, tapi jika tidak, maka akan menimbulkan efek samping yang lebih serius. FDA juga menganjurkan agar masyarakat tidak menggunakannya lebih dari 3 hari.
“Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun adalah dua inhalasi di setiap lubang hidung tidak lebih sering dari setiap 2 jam,” tulis FDA dilansir dari situs Best Life, (17/11/2021).
Beberapa efek samping serius yang pernah dilaporkan, menurut FDA, antara lain terjadi kejang-kejang, serangan jantung, hipertemia, stroke, hingga hipertensi pulmonal. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan aritmia serta kerusakan jantung dan paru-paru.
Faktanya, FDA menemukan bahwa kandungan propylhexedrine terkait erat dengan ratusan kasus darurat medis. Tercatat dari tahun 2000-2019, ada 460 kasus penyalahgunaan propylhexedrine.
FDA kemudian menganjurkan produsen obat untuk mengubah label serta kemasan produk. Perawat Praktik Lanjutan yang bekerja di FDA, Lesley Navin, mengatakan bahwa perubahan label dan kemasan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan propylhexedrine.
“Kami meminta agar semua produsen inhaler dekongestan hidung propilheksedrin OTC mempertimbangkan perubahan desain produk yang mendukung penggunaan yang aman,” pungkas Navin.
Masyarakat diminta untuk tetap bijak dalam membaca petunjuk penggunaan dan mengikuti dosis yang tertera pada kemasan. Jika terjadi efek samping, pastikan untuk mendapatkan pengobatan medis.
About Post Author
Berita Lainnya
Hati-hati Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Cara-cara Ini Bisa Mencegah Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Apa Benar Produk Susu Bisa Sebabkan Kanker?
Sejauh ini banyak studi mengaaitkan produk susu dengan risiko terkena kanker masih tidak konsisten. Ada yang menunjukkan bahwa produk susu bisa menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, kanker payudara, dan jenis kanker lain. Tetapi studi lain men unjukkan kaitan dengan kanker prostat.
Hore Fitofarmaka Bakal Masuk JKN
Obat modern asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka rencananya akan masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pasien Penderita Penyakit Jantung Boleh Mudik Asal Ikuti Tips Ini
WARTABUGAR - Hari raya idul fitri tinggal menghitung hari. Bagi pasien penyakit jantung yang ingin mudik ke kampung halaman, ada...