WARTABUGAR – Ada banyak faktor yang sulit memiliki keturunan atau kemandulan. Selain faktor genetik, ada juga faktor lain yang persentasenya cukup besar sebagai penyebabnya.
Vice Director Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. d. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH menuturkan, faktor terbesar seseorang mandul diakibatkan karena stres.
“23% pasien infertilitas karena stres, mengalami gejala seperti sakit kepala, mudah cemas dan sebagainya,” jelas Budi Wiweko dalam forum webinar Roche Fair 2021, Breakout Room bertajuk Penanganan Kehamilan di Masa Pandemi COVID-19, (13/11/2021).⁹
Melansir situs Mayo Clinic, beberapa penyebab kemandulan yang umumnya ditemui pada pria antara lain produksi sperma yang abnormal, masalah ejakulasi, hingga faktor eksternal seperti obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita kanker, dan konsumsi alkohol serta rokok yang berlebihan. Sedangkan penyebab kemandulan pada wanita di antaranya masalah pada rahim dan serviks, endometriosis, menopause dini, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. I
Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemandulan, di antaranya terapi infertilitas. Salah satu terapi infertilitas yang biasa dilakukan adalah menyeimbangkan jumlah hormon jaringan reproduksi Anti Mullerian Hormone atau AMH.
Managing Director PT. Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dr. Dennis Jacobus, Sp.PK memaparkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar AMH. Faktor-faktor yang meningkatkan AMH di antaranya kelainan seperti PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) dan adanya sel tumo
“Sedangkan beberapa faktor yang dapat menurunkan kadar AMH di antaranya jika ada endometriosis, kebiasaan merokok, atau sedang kemoterapi,” ujar Jacobus.
Kadar hormon AMH yang cenderung rendah dapat mendukung kehamilan dan meningkatkan angka kelahiran hidup setelah dilakukan fertilisasi in vitro (IVF). Data statistik dari European Journal of Obsterics & Gynecology and Reproductive Biology menunjukkan, sebanyak 21,2% wanita dengan kadar AMH yang rendah dapat melahirkan dengan selamat.
Pasangan suami-istri yang sulit memiliki keturunan hingga satu tahun dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini berdasarkan definisi Konsensus Penanganan Infertilitas 2013 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, yang menyebutkan bahwa infertilitas merupakan kegagalan suatu pasangan mendapatkan kehamilan sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
About Post Author
Berita Lainnya
Hati-hati Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Cara-cara Ini Bisa Mencegah Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Apa Benar Produk Susu Bisa Sebabkan Kanker?
Sejauh ini banyak studi mengaaitkan produk susu dengan risiko terkena kanker masih tidak konsisten. Ada yang menunjukkan bahwa produk susu bisa menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, kanker payudara, dan jenis kanker lain. Tetapi studi lain men unjukkan kaitan dengan kanker prostat.
Hore Fitofarmaka Bakal Masuk JKN
Obat modern asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka rencananya akan masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pasien Penderita Penyakit Jantung Boleh Mudik Asal Ikuti Tips Ini
WARTABUGAR - Hari raya idul fitri tinggal menghitung hari. Bagi pasien penyakit jantung yang ingin mudik ke kampung halaman, ada...