WARTABUGAR – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) resmi mengesahkan penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk anak usia 5 hingga 11 tahun. Vaksin tersebut diformulasikan dengan dosis rendah, dengan efikasi hingga 90,7%.
Dikutip dari situs NPR, FDA mendukung otorisasi pada Selasa (26/10/2021) berdasarkan hasil penelitian terhadap 4.700 anak berusia 5 hingga 11 tahun. Vaksin Pfizer-BioNTech dianggap telah memenuhi standar keamanan.
Komisaris FDA, Dr Janet Woodcock, mengatakan pihak orang tua, sekolah, maupun pengasuh anak telah menunggu izin penggunaan vaksin COVID-19 tersebut. Panel penasihat FDA akan mengadakan pertemuan dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Selasa ini.
“Memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil terhadap COVID-19 akan membawa kita lebih dekat untuk kembali ke keadaan normal,” pungkas Janet dikutip dari NPR.org (29/10/2021).
Vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech yang digunakan untuk kelompok anak usia 5 hingga 11 tahun ini mengandung sepertiga jumlah bahan aktif vaksin yang sama untuk usia 12 tahun ke atas. Pemberian dosis kedua akan dilakukan 21 hari setelah dosis pertama. Vaksin ini juga dapat disimpan di lemari pendingin selama 10 minggu, untuk memudahkan pihak sekolah maupun medis dalam mengelola vaksin.
Berdasarkan laporan kesehatan Amerika Serikat, kelompok anak usia 5 hingga 11 tahun menyumbang 9% dari keseluruhan kasus COVID-19, dan berkontribusi sebanyak 40% kasus COVID-19 pediatrik. Para ilmuan terus membahas efikasi dan efek samping vaksin, pasalnya anak-anak yang tidak divaksinasi dan terpapar COVID-19 dapat mengalami komplikasi serius yaitu sindrom inflamasi multisistem, atau MIS-C.
Terkait dengan risiko efek samping vaksin, tercatat miokarditis dan perikarditis pernah terjadi pada orang yang telah divaksinasi dengan Pfizer dan Moderna, meskipun jarang terjadi. Namun demikian, tidak terjadi kasus miokarditis pada pengguna vaksin Pfizer-BioNTech kelompok usia 5 hingga 11 tahun.
Dokter dan Petugas Medis CDC, Kapten Amanda Cohn, menyatakan vaksinasi anak-anak kecil dapat menyelematkan nyawa serta mencegah kemungkinan rawat inap di rumah sakit. Pihaknya mengklaim sistem keamanan yang dapat memantau potensi miokarditis pada kelompok usia 5 hingga 1 tahun, dan dapat merespon dengan cepat.
“Bagi saya, pertanyaannya cukup jelas. Kami tidak ingin anak-anak meninggal karena COVID-19, meskipun jumlah anak-anak jauh lebih sedikit daripada orang dewasa, dan kami tidak ingin mereka di ICU (Unit Perawatan Intensif),”
Diperkirakan, anak-anak usia 5 hingga 11 tahun dapat mulai divaksin Pfizer-BioNTech bulan November ini.
About Post Author
Berita Lainnya
Hati-hati Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Cara-cara Ini Bisa Mencegah Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Apa Benar Produk Susu Bisa Sebabkan Kanker?
Sejauh ini banyak studi mengaaitkan produk susu dengan risiko terkena kanker masih tidak konsisten. Ada yang menunjukkan bahwa produk susu bisa menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, kanker payudara, dan jenis kanker lain. Tetapi studi lain men unjukkan kaitan dengan kanker prostat.
Hore Fitofarmaka Bakal Masuk JKN
Obat modern asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka rencananya akan masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pasien Penderita Penyakit Jantung Boleh Mudik Asal Ikuti Tips Ini
WARTABUGAR - Hari raya idul fitri tinggal menghitung hari. Bagi pasien penyakit jantung yang ingin mudik ke kampung halaman, ada...