WARTABUGAR – Carrefour, perusahaan perbelanjaan asal Prancis telah mengikat kerjasama dengan Perusahaan intelegensia buatan, SaaS Appier, untuk mengkampanyekan pemasaran digital. Carrefour Taiwan memanfaatkan strategi periklanan penargetan ulang Appier dan solusi pembeli ragu-ragu AiDeal untuk berhasil meningkatkan tingkat konversi platform belanja online sebesar 20%, dengan peningkatan CVR di antara pelanggan baru sebesar 25% dan pelanggan yang sudah ada masing-masing sebesar 15%.
Ini menunjukkan bahwa penggunaan kupon yang strategis adalah kunci untuk memenangkan pelanggan baru dan menarik pelanggan yang sudah ada yang berguna ketika sebuah merek mencoba membangun loyalitas merek di mana pelanggan berulang dihargai. D
ari pertumbuhan kinerja pelanggan baru/sudah ada, ambang batas untuk pelanggan baru harus lebih rendah dari yang sudah ada, menghadirkan konversi yang lebih baik. Berdasarkan kasus Carrefour, rentang konversi diskon sprint harus antara “ambang batas + USD$10”; pemasar dapat menyesuaikan ambang batas berdasarkan pengalaman mereka untuk mencapai pertumbuhan laba yang optimal.
Dalam rilisnya yang diterima WARTABUGAR (12/7/2021), Carrefour meluncurkan toko online pada tahun 2015 di Taiwan dan selanjutnya mendirikan departemen digital dan e-commerce khusus untuk mempercepat kemajuannya dalam teknologi digital dan memperkuat daya saingnya.
Mengenai strategi pemasarannya, Carrefour Taiwan pertama kali mengadopsi solusi lintas layar Appier untuk meningkatkan kesadaran merek platform dan jumlah pengunjung dan kemudian meningkatkan transaksi dan mengoptimalkan Cost Per Conversion (CPC) dengan menggabungkan teknik Artificial Intelligence (AI).
Namun, dengan munculnya platform e-commerce kecil dan besar dan pasar ritel yang jenuh, bahkan pengecer seperti Carrefour, yang telah beroperasi di Taiwan selama lebih dari 30 tahun, harus melakukan pemasaran online dengan tepat, untuk memperkuat penjualan yang baru diakuisisi. toko. Terutama selama pandemi saat ini, Carrefour dapat mengubah model bisnisnya menjadi belanja dan pengiriman online dengan mulus, untuk menumbuhkan ekonomi tanpa sentuhan.
Pandemi telah mendorong skala belanja online Carrefour menjadi tiga kali lipat pada tahun 2020, dengan lebih dari 2 juta langganan anggota online. Setelah pemerintah Taiwan mengumumkan waspada COVID-19 Level 3 pada 12 Mei 2021[1], volume pesanan harian platform belanja online Carrefour Taiwan melebihi 23.000 per hari dalam dua minggu pertama. Pertumbuhan yang luar biasa menunjukkan bahwa pemasaran digital akan menjadi kemampuan penting bagi keberhasilan bisnis ritel.
About Post Author
Berita Lainnya
Satu Lagi Perusahaan Perdagangan Emas Dapat Ijin Bapebti
IndoGold, platform investasi emas digital, di bawah naungan PT Indogold Makmur Sejahtera mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi...
Pemilu 2024 Diramalkan Tak Ganggu Ekonomi Indonesia, Kok Bisa?
WARTABUGAR - Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di mayoritas negara adidaya, Indonesia diperkirakan menjadi salah satu negara yang akan mencatatkan...
Dorong Inovasi Energi Baru Terbarukan, Pertamina Buka Kompetisi Program PFsains
WARTABUGAR - Dalam upaya mendukung target nol emisi karbon dan bauran energi baru dan terbarukan, Pertamina melalui Pertamina Foundation membuka...
PDB ASEAN Nomor 5 Di Dunia
WARTABUGAR - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memiliki peran penting di kawasan Asia Tenggara. Persahabatan dan kolaborasi sepuluh negara...
Wellings Gandeng UI dan Universitas Pancasila Dalam Pengembangan SDM Farmasi
WARTABUGAR - Apotek Wellings, salah satu anak perusahaan Erajaya Beauty and Wellness (“EBW”), melakukan kerja sama pengembangan sumber daya manusia...
Buntut Kasus Rafael Alun, PPATK Perkuat Kolaborasi Dengan Kemenkeu
WARTABUGAR - Kasus Penganiayaan Mario Dandy terhadap David menyeret ayah Mario, Rafael Alun. Hasil penyelidikan KPK menunjukkan adanya dugaan pencucian...