Read Time:2 Minute, 18 Second
Olahraga Teratur Atasi Disfungsi Ereksi
Olahraga Teratur Atasi Disfungsi Ereksi

WARTABUGAR – Banyak studi yang dikerjakan sebelumnya menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Ini yang membuat banyak orang terus berolahraga secara rutin agar terhindar dari penyakit mematikan.

Riset terbaru justru menunjukkan hasil tersebut. Menurut studi yang digarap Terence Dwyer dari University of Oxford, Inggris, menujukkan asosiasi tersebut. Itu seperti dilansir Science Daily (12/1/2021), yang mengutip riset yang dimuat Public Library of Science (PLOS).

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan data dari 90.211 peserta Biobank Inggris tanpa penyakit kardiovaskular sebelumnya yang setuju untuk memakai akselerometer untuk mengukur aktivitas fisik mereka selama periode 7 hari pada 2013 hingga 2015.

Partisipan dalam kategori aktivitas fisik terendah merokok lebih banyak, memiliki indeks massa tubuh (BMI) dan protein C-reaktif yang lebih tinggi, dan paling sering didiagnosis dengan hipertensi. Secara keseluruhan, ditemukan ada 3.617 kasus penyakit kardiovaskular yang didiagnosis pada peserta selama rata-rata 5,2 tahun masa tindak lanjut.

Hasilnya, orang-orang dalam setiap kuartil terdapat peningkatan aktivitas fisik, untuk aktivitas intensitas sedang, aktivitas intensitas kuat, dan aktivitas fisik total, cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit kardiovaskular.

Misalnya, mereka yang berada di kuartil terendah dengan intensitas sedang memilki 71% lebih mungkin untuk didiagnosis dengan penyakit kardiovaskular. Kemudian, mereka yang berada di kuartil ketiga atau lebih sering beraktivitas adalah 59%.  Yang terakhir mereka yang berada di kuartil tertinggi 46% lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular.

Professor Aiden Doherty, dari University of Oxford’s Nuffield Department of Population Health mengatakan bahwa ini adalah studi terbesar yang pernah ada tentang aktivitas fisik dan penyakit kardiovaskular yang diukur dengan alat yang sangat indah.

“Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik mungkin bahkan lebih penting untuk pencegahan penyakit kardiovaskular daripada yang kami duga sebelumnya. Temuan kami memberikan bobot lebih lanjut pada pedoman WHO baru tentang aktivitas fisik yang merekomendasikan setidaknya 150 hingga 300 menit aktivitas aerobik sedang hingga berat per minggu untuk semua orang dewasa,” ucap Doherty.

Sementara itu, Profesor Terry Dwyer, dari University of Oxford’s Nuffield Department of Women’s & Reproductive Health dan penulis utama studi tersebut, mengutarakan bahwa hasil studi ini meningkatkan keyakinan bahwa aktivitas fisik kemungkinan menjadi cara penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

“Pengurangan risiko yang diperkirakan pada mereka yang terlibat dalam tingkat aktivitas yang relatif tinggi adalah penting dan membenarkan penekanan yang lebih besar pada langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik di masyarakat,” ujar Dwyer.

Sementara itu, Dr Rema Ramakrishnan, ketua tim riset yakin dengan temuan studi ini karena aktivitas fisik dinilai secara objektif oleh alat yang lebih valid yang dapat menangkap frekuensi, intensita, dan durasi aktivitas fisik daripada yang dilaporkan sendiri oleh para peserta.

“Kami juga beruntung memiliki akses ke data dari studi Biobank Inggris, sumber data yang kaya yang dapat menjawab pertanyaan ini,” pungkas Ramakrishnan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Merokok Ciutkan Otak Previous post Benar, BLT Tak Boleh Digunakan Untuk Beli Rokok!
Prof CA Nidom Next post Nidom Menilai Masyarakat Perlu Diedukasi Dulu Soal Vaksin, Sebelum Vaksinasi Digelar