WARTABUGAR – Meski tengah dilanda pandemi COVID-19, arus investasi terus berjalan. Salah satunya yang didapat Kata.ai, platform pendaaan.
Perusahaan itu mengumumkan pendanaan Seri B. Investasi ini dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) dan MDI Ventures. Perolehan pendanaan tersebut diumumkan pada acara tahunan Kata.ai yaitu INTERACT 2020, yang mengusung tema “Shaping Tomorrow’s Trend Through Automation”.
INTERACT 2020 juga menjadi ajang untuk mengumumkan produk terbaru dari Kata.ai yaitu QIOS, platform social commerce yang memungkinkan UMKM untuk memanfaatkan teknologi AI dalam penjualan mereka. Otomasi dan augmentasi dalam sektor UMKM tersebut dilakukan melalui aplikasi berbasis chatting seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger. Hal tersebut dapat terlaksana karena Kata.ai saat ini telah menjadi mitra Instagram pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki akses ke Instagram Messaging API.
“Pendanaan Seri B yang diperoleh ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan layanan Kata.ai ke ranah industri commerce, healthcare, dan insurtech. Apalagi dari tahun ke tahun Kata.ai selalu berusaha untuk mengembangkan teknologi AI dan terus menghadirkan inovasi baru,” ujar Irzan Raditya, selaku CEO & Co-Founder Kata.ai dalam rilisnya yang diterima WARTABUGAR.
“Adapun di tahun ini, fokus kami yaitu mengembangkan platform social commerce bernama QIOS, aplikasi ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UMKM agar dapat memperluas jaringan penjualan mereka dan meningkatkan pengalaman belanja pelanggan. Hadirnya aplikasi QIOS terinspirasi dari kondisi UMKM di Indonesia terlebih di masa pandemi saat ini, di mana kami menemukan adanya penurunan pada angka penjualan UMKM yang mencapai hingga 70%. Kami berharap dengan adanya aplikasi QIOS ini dapat membantu para pelaku usaha UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya dengan bantuan teknologi AI dan automasi,” kata Irzan.
Platform social commerce memang diprediksi memiliki peran yang cukup besar dalam penjualan online commerce di Indonesia, McKinsey memprediksi pada tahun 2022 total Gross Merchandise Value (GMV) social commerce di Indonesia akan mencapai 25 miliar dolar Amerika.
Selain itu dengan berbasis pada aplikasi chatting seperti WhatsApp yang memiliki pengguna lebih dari 125 juta orang di Indonesia, QIOS memungkinkan para merchant UMKM untuk menyasar potensi pangsa pasar yang besar dengan pendekatan yang baru. Platform QIOS juga saat ini sudah terhubung dengan aplikasi e-wallet dan e-payment seperti OVO, GoPay, LinkAja dan DANA, juga platform kurir online seperti GoSend dan GrabExpress untuk lebih memudahkan para pengguna platform QIOS.
About Post Author
Berita Lainnya
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Dalam Setahun LINE Bank Taiwan Raup 1,1 Juta Pelanggan
WARTABUGAR - LINE Bank Taiwan mengumumkan, bahwa hanya dalam kurun waktu satu tahun beroperasi, produk perbankan khusus internet ini telah...
Keren, Erajaya Sukses Cetak Laba Rp1,1 Trilyun!
PT Erajaya Swasembada, Tbk merilis laporan keuangan untuk periode setahun penuh 2021 dengan mencatat rekor laba yang diatribusikan kepada perusahaan induk sebesar Rp 1 triliun atau meningkat 65,4% YoY (year on year).
Qoala Beri Bonus Kepada Mitranya
WARTABUGAR - Sebagai bentuk penghargaan atas usaha seluruh tenaga pemasar, Qoala Plus memberikan apresiasi kepada para Mitra Qoala Plus melalui...
Akulaku Dapat Pendanaan Sebesar Rp143 Milyar
WARTABUGAR - Akulaku, platform perbankan dan keuangan digital, mendapatkan pendanaan sebesar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 143 miliar...
Crowdo-Zilingo Perdayakan Perempuan Dalam UMKM
OBATDIGITAL - Crowdo secara resmi menandatangani kerja sama dengan Zilingo Indonesia untuk menargetkan para perempuan pelaku UMKM yang tergabung dalam...