Read Time:2 Minute, 26 Second

WARTABUGAR – Kedutaan Besar Hungaria untuk Indonesia menggelar webinar yang bertajuk Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0 . Acara yang berlangsung selama dua hari dimulai pada 17 November diawali dengan pidato pembukaan resmi Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Indonesia, Péter Szijjártó, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Kristóf Szabó , Kepala Badan Promosi Ekspor Hongaria dan Judit Pach, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia.

Di hari pertama acara, para pakar dari perusahaan teknologi paling inovatif membagikan pemikirannya tentang solusi digital di bidang pengembangan infrastruktur, fintech, dan cyber security. Hari ini diskusi berlanjut, dengan webinar yang berfokus pada manajemen startup dan inovasi, teknologi transportasi, dan medtech.

Dalam sambutannya, Retno mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan ketergantungan masyarakat terhadap teknologi digital, mulai dari home schooling hingga home office.

“Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi, karena Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan, dengan proyeksi nilai 133 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan dengan lebih dari 2100 startup pada tahun 2019.” kata Retno.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó – yang menyampaikan pidatonya dari karantina rumah sejak terinfeksi COVID19 minggu lalu – menyampaikan harapan terbaiknya untuk semua peserta dan berbicara tentang kerja sama yang baik yang telah berlangsung lama antara kedua negara, menyebutkan bahwa tahun ini menandai peringatan 65 tahun hubungan diplomatik.

“Karena hubungan politik yang baik, kemungkinan kerjasama bisnis semakin meningkat dan dalam 10 tahun terakhir Hongaria meningkatkan perdagangan dengan Indonesia sebesar 29%,” ujar Peter.

Baik Menteri Retno Marsudi maupun Menteri Péter Szijjártó menyambut baik prakarsa HunIndoTech 2.0 Virtual Business Forum, untuk menciptakan platform bagi perusahaan teknologi dari Indonesia dan Hongaria untuk berdiskusi tentang tantangan belakangan ini dan memberikan kesempatan untuk bertemu dan menjalin kemitraan bahkan selama ini. dari pandemi.

Selanjutnya, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pidatonya berbicara tentang potensi besar dalam kerjasama bilateral dan menyoroti bahwa Hongaria, dengan pertumbuhan PDB tertinggi di UE merupakan mitra bisnis terpenting Indonesia di Eropa Tengah.

Ia menjelaskan bahwa rencana substitusi impor baru Indonesia bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor pada barang modal dan bahan baku serta menyatakan keyakinannya yang kuat bahwa hal ini akan mendorong pendalaman struktur industri, meningkatkan investasi dan mendorong standar kerja baru.

“Inovasi dan kemajuan teknologi memainkan peran yang sangat penting terutama dalam industri manufaktur untuk mencapai daya saing dan mengikuti roadmap industri 4.0,” tutur Agus.

Duta Besar Judit Pach menyoroti beberapa kemitraan berbasis teknologi yang berhasil dalam beberapa tahun terakhir antara perusahaan Hongaria dan Indonesia, seperti pengembangan sistem pasokan air bersih di 36 permukiman di seluruh Indonesia oleh Budapest Waterworks dan mitra Indonesia mereka Artha Envirotama; beberapa pembangkit listrik bergerak bertenaga gas milik PLN telah beroperasi sejak 2016, beroperasi dengan turbin GE yang diproduksi di Hongaria; Fasilitas iradiaton gamma pertama di Indonesia, yang diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2017, dilaksanakan dengan kontribusi profesional Izotóp Kft dari Hongaria dan pada tahun 2018, Telkom Indonesia berinvestasi di perusahaan fintech Hongaria Cellum untuk bersama-sama mengembangkan solusi pembayaran seluler canggih.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Pameran EHEF 2019 Previous post UE Buka Pameran Pendidikan Secara Online
Bank DBS Indnesia Next post Bank DBS Indonesia Luncurkan Face Your Future, Apa Gunanya?