Read Time:1 Minute, 43 Second
Suasana di salah satu gerai ATM center (Foto: Istimewa)

WARTABUGAR – Morgan Stanley (MS) mengeluarkan riset terbaru mengenai Indonesia Banks yang berjudul “M&A: Higher Foreign Participation to Enhance Capital Base and Efficiency”.

Dalam riset yang disusun oleh Mulya Chandra, Yulinda Hartanto, Mia Nagasaka, Joon Seok ini menekankan bahwa tren merger dan akuisisi (M&A) terkini menunjukkan bahwa Indonesia membuka lebih banyak peluang kepada bank asing.

MS meyakini hal ini dapat mempercepat konsolidasi dan meningkatkan efisiensi, manajemen risiko, dan dukungan permodalan, yang mendorong penetapan ulang struktural. Dalam jangka pendek, hal ini akan mengurangi risiko layanan nasional bagi bank BUMN. 

Apalagi belakangan ini harga saham beebrapa perbankan lokal sudah mulai naik. Misalnya, seperti yang ditampilkan dalan rilis terbarunya, harga saham Bank BTN dari semula Rp1.070 per lembar naik jadi Rp 1.282. Kemudian Bank Danamon dari 2.350 menjadi Rp584 per lembar.

Kemudian BCA dari Rp32.239 menjadi Rp35.286. Begitu pula Bank Mandiri yang naik menjadi Rp6.199 dari RpRp5.392.

Menurut MS, mengintensifkan akuisisi oleh bank asing, mempercepat konsolidasi: Merger dan Akuisisi di industri perbankan Indonesia menjadi lebih aktif dengan akuisisi senilai Rp 101 triliun  atau setara dengan US$ 7 miliar yang terjadi sejak 2019 (atau US$ 4,7 miliar per tahun).

Peningkatan M&A, terus terjadi. Misalnya antara periode 2013 hingga 2018, akuisisi relatif lambat setelah peraturan pembatasan saham 40% pada tahun 2012 dengan nilai total Rp 54 triliun, atau setara dengan US$ 3,6 miliar (atau US$ 0,6 miliar per tahun). “Bank asing mendominasi akuisisi di tahun 2019 hingga 2020 dengan nilai saham 99%,” bunyi pernyataan MS.

Morgan Stanley meyakini akselerasi akuisisi belakangan ini didorong oleh regulator yang lebih akomodatif dengan kebijakan relaksasi permodalan dan juga minat tinggi dari investor asing.

Relaksasi terkini dari 40% kepemilikan saham, yang biasanya melibatkan merger tambahan setelah akuisisi, seharusnya mempercepat konsolidasi sistem perbankan. Morgan Stanley memperkirakan tren akan terus berlanjut, dan didukung oleh beberapa akuisisi potensial yang sedang dalam proses. (sah)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Salah satu proyek infrastruktur Indonesia-Cina Previous post Duh, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 1,2%
Menlu Retno di PBB Next post Kolombia Jadi Pasar Baru Kimia Farma