
ARIESKELANACOM – Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengesahkan dua tes serologi COVID-19 pertama yang menampilkan perkiraan jumlah antibodi yang terdapat dalam darah individu.
Kedua tes buatan Siemens itu adalah ADVIA Centaur COV2G dan Attelica COV2G, merupakan tes “semi-kuantitatif”. Artinya alat itu memang tidak menampilkan pengukuran yang tepat, tetapi memperkirakan jumlah antibodi pasien yang dihasilkan terhadap infeksi dengan virus yang menyebabkan COVID-19.
“Mampu mengukur tingkat relatif antibodi pasien dalam menanggapi infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya mungkin berguna karena kami terus belajar lebih banyak tentang virus dan apa arti antibodi,” kata Tim Stenzel, MD, Ph.D., direktur Kantor Diagnosis In Vitro dan Kesehatan Radiologis FDA dalam rilisnya (31/7/2020).
Menurut Stenzel, masih banyak yang tidak diketahui tentang apa yang bisa dikatakan oleh keberadaan antibodi SARS-CoV-2 tentang potensi imunitas. Alat ini bisa menjadi alat tes tambahan untuk mengevaluasi antibodi tersebut.
“Pasien tidak boleh menafsirkan hasil sebagai mengatakan kepada mereka bahwa mereka kebal, atau memiliki tingkat kekebalan, dari virus,” katanya.
Namun, FDA memperingatkan pasien agar tidak menggunakan hasil dari tes ini, atau tes serologi apa pun, sebagai indikasi bahwa mereka dapat berhenti mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain, seperti menghentikan jarak sosial, menghentikan penggunaan topeng atau kembali bekerja .
FDA juga ingin mengingatkan pasien bahwa tes serologi tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis infeksi aktif, karena mereka hanya mendeteksi antibodi yang dikembangkan sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap virus – bukan virus itu sendiri.
About Post Author
Berita Lainnya
Hati-hati Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Qoala Keluarkan Produk Asuransi Terbaru Untuk COVID-19
WARTABUGAR - Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di...
Cara-cara Ini Bisa Mencegah Penyakit Pasca Lebaran
WARTABUGAR - Hari raya Idulfitri merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama sanak saudara dan menikmati makanan lezat. Namun, perlu...
Apa Benar Produk Susu Bisa Sebabkan Kanker?
Sejauh ini banyak studi mengaaitkan produk susu dengan risiko terkena kanker masih tidak konsisten. Ada yang menunjukkan bahwa produk susu bisa menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, kanker payudara, dan jenis kanker lain. Tetapi studi lain men unjukkan kaitan dengan kanker prostat.
Hore Fitofarmaka Bakal Masuk JKN
Obat modern asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka rencananya akan masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pasien Penderita Penyakit Jantung Boleh Mudik Asal Ikuti Tips Ini
WARTABUGAR - Hari raya idul fitri tinggal menghitung hari. Bagi pasien penyakit jantung yang ingin mudik ke kampung halaman, ada...