Tren investasi syariah terus mengalami peningkatan yang signifikan. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, jumlah investor maupun dana kelolaan investasi (AUM) dalam Reksa Dana Syariah mengalami peningkatan hingga hampir 4 kali lipat dalam dalam 5 tahun terakhir – dari Rp11 triliun menjadi Rp36 triliun.
Pertumbuhan tersebut dipandang Bukalapak sebagai momentum untuk terus mengembangkan layanan investasi berbasis syariah.
“Kami terus mengembangkan BukaReksa Syariah dan BukaModal Syariah untuk memudahkan pengguna kami melakukan investasi dan juga mencari pendanaan dengan skema syariah,” ujar Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid dalam keterangan persnya (9/8/2019).
Animo pengguna Bukalapak untuk berinvestasi syariah terhitung cukup besar. Hingga Juli 2019, 51% dari AUM milik BukaReksa berasal dari reksa dana syariah.
Sedangkan, BukaModal syariah mampu menarik pengajuan aplikasi pinjaman hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan versi konvensional.
Kedua fitur tersebut juga menggandeng beberapa perusahaan ternama di Indonesia sebagai partner.
“Ini menarik karena sebagian besar pengguna kami anak muda. Kami senang kebiasaan investasi sudah semakin meluas.” ujar Fajrin di acara Diskusi ShariaTalks bersama Ikatan Alumni FEB UI dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Bukalapak sepakat untuk terus mematuhi sharia compliance pada fitur yang diluncurkan, termasuk juga bekerjasama dengan KNKS dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman.
Selain fitur keuangan syariah, Bukalapak juga aktif mengumpulkan donasi, zakat, qurban dan dana kebencanaan dari pengguna untuk disalurkan kepada lembaga partner.
Fajrin juga menambahkan, 80% pasar Indonesia masih dikuasai pasar tradisional. Potensi Online to Offline ini bahkan menyentuh angka Rp1.200 triliun.
Selain pemberdayaan pelaku UMKM, Bukalapak juga akan meluncurkan Single QR code pada 1000 warung di sekitar Jakarta Selatan, yang memungkinkan para pemilik warung menerima pembayaran dari berbagai aplikasi.
“Setelahnya, kami akan berfokus pada pengembangan sharia payment system, termasuk QR code untuk beramal di masjid. Yang jelas, kami siap mengoptimalkan ekosistem digital untuk mendukung pemerintah menumbuhkan sektor keuangan syariah” tutur Fajrin.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah & Industri Halal KNKS Afdhal Aliasar mengungkapkan, total Aset Keuangan Syariah Indonesia mencapai lebih dari Rp1.300 triliun atau mencapai 8.7% dari total aset keuangan Indonesia.
“Kami menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk berkolaborasi dalam layanan keuangan syariah,” kata Afdhal. (asw)
Berita Lainnya
Hati-Hati Belanja Logam Mulia Emas Secara Daring
Tingginya animo masyarakat terhadap belanja logam mulia emas secara daring menuntut adanya sistem keamanan berlapis yang mumpuni.
Generali Lindungi Peserta Borobudur Marathon 2019
Generali memproteksi lebih dari 10.000 pelari dari berbagai negara yang ikutserta dalam Borobudur Marathon 2019 pada Minggu, 17 November 2019 di Magelang.
Wah, 68% Orang Indonesia Bilang Diabetes Penyakit Keturunan
Literasi diabetes di Indonesia sangat rendah. Sebanyak 68% penduduknyamenilai bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan saja.
Tenang, Pengojek GoRide Kini Dilindungi Asuransi Ini
Perusahaan asuransi Allianz Indonesia mengumumkan perluasan kerja sama strategis dengan Gojek dan PasarPolis. Yaitu dalam memberikan asuransi perjalanan terhadap layanan GoRide.
KoinWorks Dapat Pendanaan US$18,5 Juta dari Saison Capital
KoinWorks, platform pembiayaan digital UKM di Indonesia mengumumkan pendanaan terbarunya dari Saison Capital yang merupakan perusahaan modal ventura milik salah satu perusahaan layanan keuangan di Jepang.
Pengguna KoinWorks Tumbuh 40% Di Kuartal Akhir Ini
Memasuki kuartal terakhir di tahun 2019, KoinWorks mencatat pertumbuhan baru dari berbagai aspek yang meningkat hingga kuartal 3 (tiga) di tahun ini.