Read Time:2 Minute, 48 Second

Tim mahasiswa Indonesia kembali berhasil menjuarai ajang bergengsi kelas dunia, Shell Eco-marathon 2019 – bagian dari program Shell Make the Future Live – yang digelar di Sepang, Malaysia pada 29 April – 2 Mei 2019.

ITS Team 2 (Sapuangin) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, menjadi juara pertama untuk kategori UrbanConcept di kelas Internal Combustion Engine dengan rekor jarak tempuh 395 km/liter, disusul oleh dua tim mahasiswa Indonesia lainnya yaitu Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di tempat kedua dan tim Sadewa dari Universitas Indonesia (UI), Depok, di tempat ketiga.

Adapun untuk kelas Battery Electric, tim Nogogeni dari ITS menjadi juara kedua disusul tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sementara itu di kelas Hydrogen, ITS Team 5 dari ITS meraih juara kedua.

“Selamat kepada tim-tim Indonesia atas prestasi yang membanggakan. Tim-tim Indonesia tidak hanya kembali menunjukkan potensi yang luar biasa, namun juga daya saing tinggi yang diakui di tingkat global dengan meraih enam penghargaan di kompetisi inovasi tingkat dunia Shell Eco-marathon Asia,” kata Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman PT Shell Indonesia, dalam keterangan persnya (2/5/2019).

Inovasi, kreativitas, kegigihan, serta kerja keras mereka menjadi bukti besarnya potensi generasi muda Indonesia untuk bisa menjawab tantangan energi masa depan.

“Saya berharap para peserta Shell Eco-marathon mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk aktif bergerak menjadi agen perubahan demi masa depan energi yang lebih baik dan kemajuan bangsa,” tambah Darwin.

Selanjutnya, Manajer ITS Team Sapuangin, M. Hafis Habibi sangat bangga terhadap pencapaian tim setelah berhasil meraih juara pertama untuk kategori UrbanConcept di kelas Internal Combustion Engine.

“Semua kerja keras kami dan dukungan tanpa henti dari dosen-dosen pembimbing, para alumni ITS Team Sapuangin dan pihak universitas selama berbulan-bulan membuahkan hasil dengan dinobatkannya Sapuangin sebagai mobil UrbanConcept terhemat di Asia,” kata Hafis.

Pihaknya merasa puas karena dapat mempertahankan prestasi di kompetisi berskala global ini. “Namun perjuangan belum selesai, kami akan memberikan yang terbaik untuk Drivers’ World Championship Regional Asia esok hari,” imbuh Hafis.

Sementara itu, Tim Manager Bumi Siliwangi Team 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia, M. Dimas Adhinegoro mengungkapkan rasa bahagianya karena dia bersama timnya telah meraih juara ketiga untuk kategori UrbanConcept di kelas Battery Electric.

“Kami merasa bersyukur karena kerja keras kami menyisihkan waktu, tenaga dan pikiran selama ini berhasil mengantar Bumi Siliwangi ke podium juara. Kami bangga karena telah memberikan yang terbaik tidak hanya untuk almamater tapi juga untuk Indonesia.”

Berdasarkan hasil Shell Eco-marathon Asia tahun ini, enam tim dari Indonesia untuk kategori UrbanConcept memiliki kualifikasi agar dapat mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship Qualifier yang akan diselenggarakan pada 2 Mei 2019.

Tim-tim yang berhasil lolos di kompetisi Drivers’ World Championship Qualifier akan berkesempatan untuk mengikuti Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship bersama dengan tim dari Amerika dan Eropa, di London, Inggris pada 5 Juli 2019 mendatang.

Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship merupakan kompetisi untuk menentukan mobil paling cepat dan paling hemat di dunia. Di kompetisi ini, para pengemudi yang memenangkan Drivers’ World Championship di tingkat regional akan saling berhadapan dalam balap mobil adu cepat dengan tetap menjaga efisiensi penggunaan sumber energi.

Tiga tim pemenang Grand Final Drivers’ World Championship akan diberikan kesempatan eksklusif untuk mengunjungi markas tim balap Formula1 Scuderia Ferrari di Italia. Mereka akan berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan yang menarik dan belajar dari insinyur juga tenaga ahli di Ferrari. (sah)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Previous post Periset Temukan Genom Tanaman Mint
Next post Gawat, Jumlah Sperma Pria Terus Berkurang