Read Time:2 Minute, 25 Second

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong lebih banyak ekspor industri jasa konstruksi Indonesia. Salah satunya adalah jembatan girder baja produksi patungan PT. WIKA Industri dan Konstruksi (WIKON) dan PT. Matiere Bridge Building Indonesia.

WIKON merupakan anak usaha PT Wijaya Karya, sedangkan Matiere Bridge Building Indonesia merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki perusahaan asal Prancis.

“Alhamdulillah kita bisa berkumpul sebagai tanda dimulainya produksi perdana ekspor jembatan girder baja yang akan diekspor ke Filipina. Saya sangat bangga dan karena itu saya mengucapkan selamat kepada PT. WIKON dan Matiere,” kata Menteri Basuki.

Itu disampaikan seusai acara penandatanganan kontrak antara Deputy Director of Matiere Headquarter of South East Asia Matiere Paul Antoine Nicolaudie dengan Dirut Wikon Koko Cahyo Kuncoro, seperti dalam keterangan persnya (25/4/2019).

Turut hadir pada acara tersebut Duta Besar Prancis untuk Indonesia M Jean Charles Berthonnet, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, dan Direktur Operasi PT. WIKA Agung Budi Waskito, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

Basuki mengatakan bahwa produksi jembatan girder baja 90% menggunakan material lokal, sisanya 10% masih impor terutama komponen yang hak patennya dimiliki oleh Matiere.

Girder baja yang diproduksi PT. WIKON menggunakan teknologi milik Matiere dengan nama Unibridge di mana Matiere memiliki mesin yang mampu memproduksi girder dengan struktur sambungan menggunakan pin.

Kelebihan Unibridge bisa dipasang lebih cepat dibandingkan dengan instalasi jembatan yang biasanya mengunakan sambungan las maupun baut konvensional. Berkat teknologi ini, Unibridge bisa mengatasi kendala kepadatan lalu lintas dalam pembangunan jembatan di perkotaan maupun keterbatasan alat berat di perdesaan.

Kehadiran teknologi unibridge ini, kata Menteri Basuki dibutuhkan juga untuk proyek-proyek dalam negeri karena pembangunan infrastruktur salah satunya konektivitas menjadi prioritas Pemerintah bersamaan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kehadiran teknologi Unibridge sejalan dengan kebijakan pembangunan infrastrutur yang lebih cepat, lebih efisien, lebih murah dan berkualitas. Teknologi ini telah digunakan untuk pembangunan Flyover Lamong di Jawa Timur,”jelasnya.

Ke depan menurut Menteri Basuki, selain memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur jembatan di dalam negeri yang semakin meningkat, dengan keunggulan kecepatan pemasangan dan kemudahan pengiriman karena bobot yang ringan, jembatan girder baja yang diproduksi PT. WIKON dan Matiere memiliki potensi besar untuk di ekspor ke berbagai negara di ASEAN dan negara lainnya.

Direktur Utama PT. WIKON Koko Cahyo Kuncoro mengatakan pada tahap awal pihaknya akan memproduksi sebanyak 400 box girder dengan nilai Rp 12 miliar yang akan digunakan pada pembangunan jembatan pada proyek jalan tol di Manila sepanjang 20 Km. Pengiriman perdana rencananya akan dilaksanakan pada 12 Mei 2019 dan akan diselesaikan pada Juli 2019.

“Sebelumnya mereka produksi di Perancis dan Belgia kemudian diangkut ke Filipina, sekarang produksi di sini,” kata Koko.

Turut hadir pada acara tersebut Duta Besar Prancis untuk Indonesia M Jean Charles Berthonnet, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, dan Direktur Operasi PT. WIKA Agung Budi Waskito, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.(*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR

Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu

PUPRsiapmelayani

InfrastrukturUntukIndonesiaMaju

PUPRSigapMembangunNegeri

PUPRBangkitMelawanKorupsi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Alzheimer bisa dideteksi melalui pemeriksaan darah Previous post Peneliti Amerika Temukan Pedeteksi Baru Alzheimer Lewat Darah
Next post WWF dan HSBC Gelar Edukasi Air Bersih