BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dinilai sudah mampu memberikan kontribusi ekonomi. Ada banyak fakta BUMN mulai bergerak, tidak lagi menjadi lazy company, dan mulai berkontribusi besar pada perekonomian.
Pandangan demikian disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menyikapi tudingan bahwa BUMN tidak memberikan kontribusi dan salah kelola.
“BUMN turut berjuang untuk membuka daerah-daerah terpencil, misalnya Angkasa Pura II yang turut mengelola Bandara Silangit, kemudian Banyuwangi yang kini telah diperbesar,” katanya dalam keterangan pers (16/4/2019).
Pekerjaan yang kira-kira swasta tidak berani masuk dan pemerintah daerah juga ingin melepas, kini ditangani oleh BUMN. Saat ini, kata Rhenald,BUMN tengah mengembangkan bandara di Purbalingga, bayangkan bertahun-tahun ekonomi sudah berkembang di sana.
Namun masih kurang perhatian untuk pembangunan bandara di wilayah itu. “Jalan tol dibangun juga karena pihak swasta tidak ada yang berminat untuk itu, maka di situ lah BUMN masuk,” jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa BUMN juga turun mengaktifkan langkah-langkah mengharumkan nama bangsa, terutama untuk menjalankan amanah pasal 33 konstitusi, yaitu mengambil alih dari asing. Freeport sudah masuk, Blok Mahakam, Blok Rokan juga sudah masuk. Menurut Rhenald, BUMN telah menjalankan peran ini dengan baik.
Terkait tudingan-tudingan terhadap holding BUMN, menurutnya,malah holding BUMN itu dapat membantu kelengkapan dan membuat lebih besar, dan memberikan kemampuan untuk melakukan financial laveraging. Laveraging itu berarti menjadi lebih besar, karena kapasitasnya menjadi lebih besar.
Rhenald lalu memberi contoh dalam debat terakhir calon presiden-calon wakil presiden yang berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat (13/4/2019).
Di situ disebutkan oleh satu narasumber, sampai kapanpun Garuda Indonesia tidak akan pernah untung, karena load factor-nya harus mencapai setidaknya 120 persen, jawabnya karena kita melihat Garuda itu untungnya atau bisnisnya penumpang, padahal bisnis terbesar airlines itu ada di jasa cargo dan selama ini cargo yang menikmati bukan airlines, bukan juga Angkasa Pura.
“Siapa yang menikmati? Yang menikmati adalah pihak asing di Indonesia. Mereka punya perusahaan penerbangan yang khusus mengangkat cargo, mereka mempunyai pelabuhan yang khusus spesialis mengenai cargo,” Papar Rhenald.
Ia mencontohkan, dengan holding seperti yang dilakukan Singapura. Bila Singapore Airlines masuk ke seluruh negara, tidak hanya Singapore Airlines yang akan masuk, tetapi juga airport-nya. Makanya airportSingapore bisa mengelola airport lain di dunia.
“Dengan holding mereka bisa menjamin, kalau saya mengelola airport di negara anda, saya akan bawa cargo, saya akan bawa penumpang. Bisa seperti itu,” ujar Rhenald.
Indonesia kenapa tidak bisa? Karena kita mainnya sendiri-sendiri, airport sama airlines saling injek-injekkan. “Sekarang harus sinergi, sehingga dengan begitu menjadi kuat, besar, dan kita tidak ditertawakan lagi oleh negara tetangga,” sambung Rhenald.
Airlines kalau hanya mengandalkan passenger sampai kapan pun tidak akan bisa untung,”ujar Rhenald. (sgh)
About Post Author
Berita Lainnya
Yuk Beli Saham Pertamina Geothermal Energy, Ini Alasannya
WARTABUGAR - Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi memiliki masa depan bisnis yang cerah. Analis dari Sinarmas Sekuritas menjadikan saham...
Bos Pertamina Geothermal Energy Terpilih Jadi Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia
WARTABUGAR - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Julfi Hadi mendapat kepercayaan baru sebagai Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia...
Wah BUMN Ini Dapat Pinjaman Kredit Rp 10,65 Triliun
WARTABUGAR - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ("PT SMI") telah menandatangani fasilitas pinjaman berjangka sindikasi terkait keberlanjutan (sustainability-linked syndicated term...
Buntut Saling Kunjungi, Pemerintah Kenya Jajaki Kerjasama Energi Dengan Pertamina Geothermal Energy
WARTABUGAR - Kunjungan balasan pemerintah Kenya beserta rombongan menjadi momentum penting bagi kelanjutan kerja sama dua negara untuk mengembangkan potensi...
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kampanye “Jalan Cerdik”, Apa Itu?
WARTABUGAR - Bank DBS Indonesia meluncurkan kampanye Jalan Cerdikmu. Dalam acara ini, DBS menggandeng Coffee Meets Stocks. Sedangkan acara digelar...
BNI Sekuritas Ditunjuk Jadi Pendamping Kerjasama Pertamina Hulu Energi dan Energi Mega Persada
WARTABUGAR - BNI Sekuritas berperan sebagai M&A sell-side advisor dalam pendampingan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui afiliasi PHE Siak...