Persentase bisnis secara global dengan setidaknya satu wanita dalam manajemen senior telah meningkat menjadi 87%, naik 12% sepanjang tahun 2018. Itu menurut penelitian Women in Business terbaru dari Grant Thornton International yang dipublikasikan bertepatan dengan Hari Wanita Sedunia yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.
Secara keseluruhan, wanita sekarang memegang 29% posisi kepemimpinan senior secara global. Meskipun angka ini hanya naik 10% sejak 15 tahun terakhir, setengah dari peningkatan ini (5%) ternyata dicapai dalam setahun terakhir saja. Laporan ini juga menyebutkan bahwa tindakan yang paling sering dilakukan untuk mendorong keragaman gender di antara bisnis global adalah memastikan peluang pengembangan karier yang setara, yaitu sebesar 34%.
Francesca Lagerberg, pemimpin global, Grant Thornton International mengatakan: “Pencapaian ini sangat menggembirakan dan merupakan indikasi kuat bahwa kesetaraan gender mulai dianggap serius dalam dunia usaha. Faktor eksternal seperti meningkatkan transparansi organisasi, pelaporan kesenjangan remunerasi berdasarkan gender dan dialog publik yang sangat masif seperti munculnya Aksi #MeToo telah membuat bisnis sadar akan perubahan yang diperlukan.”
Walaupun jumlah wanita dalam tingkat kepemimpinan senior telah meningkat pesat, masih terdapat kesenjangan kesetaraan gender di level kepemimpinan tertinggi yang signifikan. Hanya 15% bisnis di dunia yang memiliki wanita sebagai yang menjabat sebagai CEO atau Direktur Pelaksana. Posisi senior yang paling banyak diduduki wanita adalah direktur sumber daya manusia, yaitu sebesar 43%.
Francesca Lagerberg mengatakan: “Terlepas dari dukungan dunia bisnis yang kuat terhadap keragaman gender, perubahan di posisi puncak tetap lambat hingga sekarang. Semoga peningkatan tajam dalam representasi perempuan dalam kepemimpinan senior yang kita lihat pada tahun ini bukan murni reaksi spontan terhadap iklim sosial saat ini dan kita akan dapat melihat kemajuan serupa di tahun-tahun mendatang.
Berbagai kebijakan-kebijakan dalam dunia bisnis tidak serta merta mengarah pada pembahasan keragaman gender secara mendalam. Selain itu, kompleksitas dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan tersebut ke dalam praktik, dan keberadaan stereotip tentang peran gender, masih menjadi hambatan bagi kemajuan bisnis. Karenanya, kemajuan yang nyata dalam keragaman gender masih perlu diwujudkan.
“Agar peningkatan representasi perempuan di posisi senior terus berlanjut, diperlukan peran dari pemimpin senior khususnya pemimpin senior pria dengan tindakan yang lebih terencana untuk membuka kesempatan bagi wanita dalam memberikan kontribusinya di posisi pimpinan senior. Perlu lebih dari sekedar dibuatnya kebijakan-kebijakan yang membahas peluang yang sama dalam pengembangan karier, bias dalam perekrutan dan fleksibilitas dalam bekerja. Untuk mencapai kemajuan yang signifikan, kebijakan-kebijakan ini perlu ditaati, ditegakkan dan direvisi secara teratur dan dinilai dampaknya. Pada saat kebijakan-kebijakan tersebut dipadukan dengan komitmen nyata dari pimpinan senior, maka kita sudah mulai menciptakan budaya yang benar-benar inklusif.” pungkas Johanna Gani selaku Managing Partner Grant Thornton Indonesia.
About Post Author
Berita Lainnya
Survei Royal Philips: Keterbatasan Waktu Jadi Alasan Perempuan Tidak Lakukan Cara Pencegahan Penyakit
Hampir setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan sebagian besar (mendekati 70%) masuk dalam kesehatan dunia dan berperan sebagai tenaga kerja perawatan sosial. Namun, kesenjangan dalam perawatan kesehatan perempuan masih ada, baik di Asia Pasifik maupun secara global.
Sambut Hari Ibu, Moms Perlu Lakukan 4 Langkah Ini
WARTABUGAR - Kasih sayang seorang ibu untuk anaknya berlaku sepanjang masa. Apalagi di Hari Ibu yang bakal diperingati pada 23...
Awas Efek Samping COVID-19 Pada Wanita
WARTABUGAR - Peringatan ini dikhususkan buat wanita usia produktif yang menjalani imunisasi vaksin COVID-19. Ada salah satu efek samping vaksin...
Agar Tak Terjadi Preeklampsia, Perempuan Hamil Disarankan Lakukan Diet Mediterania
preeklampsia bisa dihindari. Salah satu yang diusulkan beberapa ilmuwan, adalah menjalani diet mediterania, dengan mengonsumsi banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Menurut studi terbaru, diet mediterania bisa menghindari perempuan dari risiko preeklampsia.
Ikuti Saran Dokter Buat Ibu Hamil Muda Yang Ingin Berpuasa
WARTABUGAR - Ibu hamil muda atau trimester pertama yang ingin berpuasa mungkin bertanya-tanya, apakah aman tetap menjalankan ibadah puasa saat...
Crowdo-Zilingo Perdayakan Perempuan Dalam UMKM
OBATDIGITAL - Crowdo secara resmi menandatangani kerja sama dengan Zilingo Indonesia untuk menargetkan para perempuan pelaku UMKM yang tergabung dalam...