Read Time:3 Minute, 40 Second

Sekelompok wanita di Desa Dataran Kempas, Jambi dengan saksama memperhatikan pemaparan terkait tanaman herbal. Tangan mereka tak hentinya mencatat cara pengolahan tanaman herbal untuk dijadikan jamu. Salah satu yang terlihat sangat serius dan bersemangat ialah Rita Ayuwandari (39), ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari.

Rupanya, Rita bersama dengan 66 orang wanita lainnya dari enam desa sedang menerima pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan tanaman herbal yang diadakan untuk pertama kalinya di Jambi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dengan Martha Tilaar Group (MTG).

“Saya merasa beruntung dapat mempelajari jenis-jenis tanaman herbal dan cara membuat jamu lewat pelatihan ini. Mungkin setelah ini, saya bisa memanfaatkan pengetahuan baru ini untuk mengembangkan produk bubuk jahe merah yang sudah saya produksi,” ujar Rita dalam keterangan persnya (31/1/2019).

Rita dan rekan-rekannya dalam KWT Mekar Sari adalah produsen bubuk wedang jahe merah Mekar Wangi yang menjalankan sistem wanatani (agroforestry), sistem pengelolaan lahan ramah lingkungan. Mereka mulai mengenal dan menjalankan sistem wanatani ini sejak tergabung dan menerima pemberdayaan dari Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diinisiasi APP Sinar Mas.

Ibu dari tiga anak ini mengaku, sejak ia tergabung dalam DMPA pada Oktober 2017, banyak sekali manfaat dan ilmu yang dia dapat. “Penghasilan saya meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp3-5 juta per bulan, sehingga saya bisa membantu pendapatan keluarga. Kalau tidak, keluarga saya hanya bergantung pada suami saya yang berprofesi sebagai petani,” ucap Rita.

Putri Rita yang kini duduk di bangku SMA juga sudah terlibat dalam produksi bubuk wedang jahe merah, mulai dari pembuatan bubuk hingga pengemasan. Rita mulai membekali putrinya agar keterampilan ini dapat menjadi modal bagi putrinya di masa depan.

Selain membawa manfaat bagi keluarganya, Rita juga bercerita bagaimana ia berhasil mengajak teman-temannya bersama menerima pelatihan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka semua dan pada saat yang sama berkontribusi menjaga lingkungan hidup mereka.

APP Sinar Mas berharap dapat menggerakkan para wanita melalui program DMPA, bagian dari Kebijakan Konservasi Hutan (FCP), untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

“Para wanita yang tinggal di wilayah binaan DMPA dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan untuk memanfaatkan serta memelihara sumber alam yang tersedia di sekitar,” ujar Direktur Sustainability APP Sinar Mas Elim Sritaba.

“Mereka belajar beralih dari metode konversi hutan alam tradisional menjadi bisnis pertanian berkelanjutan. Sehingga, tidak lagi membakar hutan untuk membuka lahan baru serta turut berkontribusi dalam memelihara sumber alam yang tersedia di sekitar.” tambah Elim.

Melalui kolaborasi APP Sinar Mas bersama MTG, kini Rita dan teman-temannya tidak hanya mendapat kesempatan mempelajari tentang tanaman herbal, tapi juga dapat berpartisipasi dalam rangkaian program pelatihan lainnya, termasuk kelas kecantikan, desa wisata atau edukasi lingkungan, beasiswa pendidikan untuk menjadi ahli spa terapis, serta pendampingan wiraswasta yang akan disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah.

Kontribusi Martha Tilaar Group untuk perempuan Indonesia diterapkan melalui campaign Beautifying Indonesia dan 4 Pilar Martha Tilaar Group yaitu Beauty Education, Beauty Culture, Beauty Green, dan Empowering Women.

Salah satu bentuk realisasi dari Empowering Women adalah dengan memberikan beasiswa bagi remaja putri dari keluarga ekonomi lemah dengan mendidik mereka sebagai terapis kecantikan untuk salon dan spa. Hingga saat ini sudah ada 6.000 alumnus yang dihasilkan melalui program ini.

Martha Tilaar Group juga telah memandirikan 1.500 laskar jamu gendong serta melatih ratusan perempuan dan UMKM di Gombong melalui Martha Tilaar Group. Adanya program-program ini diharapkan dapat memberikan efek sosial yang luas dan menjadikan perempuan yang mandiri, berdaya kreatif.

Melalui pilar Empowering Women, Dr.(H.C) Martha Tilaar memperoleh penghargaan SDGs Pioneer dari 10 tokoh di dunia yang dipilih oleh UN Global Compact. Beliau merupakan perempuan Indonesia pertama yang mendapat penghargaan tingkat internasional ini.  

Vice Chairwoman Martha Tilaar Group Wulan Tilaar mengatakan bahwa pihaknya selalu berdedikasi mendorong pemberdayaan wanita. “Melalui inisiatif dengan APP Sinar Mas ini, berbagai kemampuan yang diperoleh dari pelatihan dapat dimanfaatkan para peserta untuk meningkatkan daya jual individu, serta modal untuk mengembangkan usaha,” ujarnya.

APP Sinar Mas dan Martha Tilaar Group hari ini meluncurkan program pelatihan yang ditargetkan akan melatih 1.000 orang wanita yang terbagi menjadi 25 kali sesi pelatihan di berbagai wilayah.

 Program ini juga merupakan wujud kontribusi kedua perusahaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan Tujuan Penghapusan Kemiskinan, Kesetaraan Gender, Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Kerja Sama untuk Mencapai SDGs, sehingga dapat mendorong lebih banyak sosok seperti Rita di berbagai wilayah di Indonesia yang dapat membawa manfaat bagi dirinya, keluarganya, serta sekitarnya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Previous post Upbit Resmi Meluncur di Indonesia
Next post