Hati-hati memiliki perut buncit atau yang kini disebut obesitas sentral. Sebab, kondisi tubuh demikian bisa berbahaya. Selain bisa menimbulkan penyakit lain, seperti jantung, diabetes, obesitas sentral juga dapat mengecilkan otak. Jadi otak mengkerut tak cuma disebabkan virus Zika.
Menurut Profesor Mark Hamer daru Universitas Loughborough di Inggris yang dikutip situs medicalnewstoday.com (20/1/2019), ini merupakan studi pertama yang mengaitkan obesitas dengan ukuran otak.
Dalam studinya yang dimuat pada Jurnal Neurology, Hamer dan koleganya menggunakan ukuran sampel yang sangat besar dibandingkan denganstudi peneliti lain pada topik yang sama. Secara total, 9,652 orang yang terdata dalam UK Biobank – yang merupakan basis data yang melacak kesehatan sekitar 500.000 orang – setuju untuk ambil bagian. Peserta berusia rata-rata 55 tahun.
Untuk menentukan angka lemak tubuh, para ilmuwan menyusun indeks massa tubuh (BMI), rasio pinggang-pinggul, dan lemak tubuh keseluruhan dari setiap peserta.
Dokter dapat menghitung BMI dengan membagi berat badan seseorang dengan tinggi badan mereka dalam kuadrat. Membagi lingkar pinggang dengan lingkar pinggul memberikan rasio pinggang ke pinggul. Semakin tinggi rasionya, semakin besar perut seseorang dibandingkan dengan pinggulnya.
Peneliti menganggap orang dengan BMI 30 dan lebih memiliki obesitas. Obesitas sentral – atau obesitas di sekitar area perut – sedikit berbeda. Dalam hal ini, seorang pria dengan rasio pinggang-pinggul di atas 0,90 dan wanita dengan rasio di atas 0,85 dianggap memiliki obesitas sentral.
Tim menghitung ukuran otak menggunakan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) dan memeriksa volume materi otak putih dan abu-abu. Keduanya penting dalam berbagai cara.
Pada materi abu-abu berisi sebagian besar dari 100 miliar sel saraf otak. Ini juga merupakan tempat yang berhubungan dengan kontrol otot dan persepsi sensorik. Materi putih, di sisi lain, penuh dengan kumpulan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak.
Sebelum sampai pada kesimpulan, para ilmuwan memperhitungkan sejumlah hal yang memengaruhi volume otak – termasuk usia, tekanan darah tinggi, tingkat aktivitas fisik, dan apakah seseorang merokok.
Hasilnya, ada beberapa hubungan antara lemak tubuh dan ukuran otak. Orang-orang yang memiliki BMI lebih tinggi dan rasio pinggang-pinggul lebih besar memiliki volume otak terendah secara keseluruhan. Mereka yang hanya memiliki BMI tinggi memiliki volume otak yang sedikit lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Juga, 1.291 orang dengan BMI tinggi dan rasio pinggang-pinggul tinggi memiliki volume otak materi abu-abu terendah: rata-rata 786 sentimeter kubik.
Sebaliknya, 3.025 orang dengan berat badan yang sehat memiliki 798 sentimeter kubik materi abu-abu. Terakhir, 514 orang yang memiliki BMI tinggi tetapi rasio pinggang-pinggul yang sehat memiliki volume materi abu-abu rata-rata 793 sentimeter kubik.
Namun begitu, para periset tidak melihat perbedaan mencolok dalam volume otak materi putih, tetapi mereka menemukan hubungan antara kelebihan berat badan dan penurunan ukuran di daerah otak yang terkait dengan motivasi.
About Post Author
Berita Lainnya
Kenali Gejala Demensia
WARTABUGAR - Pada tahun 2050, diperkirakan ada 4 juta Orang Dengan Demensia di Indonesia. Alzheimer's Indonesia (ALZI) dan Alzheimer's Disease...
Perhatikan, Ini Penyebab Anak Susah Makan
WARTABUGAR - Belakangan ini kita melihat banyak anak yang mengalami kesulitan makan. Tidak mau ketika diajak makan. Prof. dr. Badriul...
Kendalikan Stres Dengan Cara Ini
WARTABUGAR - Setiap tahunnya, jumlah penderita masalah kesehatan mental di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dalam hasil...
Untuk Meningkatkan Penggunaan Kontrasepsi, Kampanye #AyoPasangIUD Diluncurkan
OBATDIGITAL - Menindaklanjuti pesan Presiden Jokowi pada Hari Keluarga Nasional tahun 2022 lalu untuk menjaga jarak antar kelahiran minimal tiga...
Peran Dokter Penting Dalam Pencegahan Resistensi Antimikroba
OBATDIGITAL - Resistensi antimikroba merupakan isu kesehatan paling penting bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah organisasi kesehatan di bawah naungan...
Ini Tips Untuk Mengelola Stres
WARTABUGAR - Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan menuntut saat ini, depresi menjadi masalah serius yang dihadapi semua pekerja,...