Read Time:2 Minute, 16 Second

Hati-hati memiliki perut buncit atau yang kini disebut obesitas sentral. Sebab, kondisi tubuh demikian bisa berbahaya. Selain bisa menimbulkan penyakit lain, seperti jantung, diabetes, obesitas sentral juga dapat mengecilkan otak. Jadi otak mengkerut tak cuma disebabkan virus Zika.

Menurut Profesor Mark Hamer daru Universitas Loughborough di Inggris yang dikutip situs medicalnewstoday.com (20/1/2019), ini merupakan studi pertama yang mengaitkan obesitas dengan ukuran otak.

Dalam studinya yang dimuat pada Jurnal Neurology, Hamer dan koleganya menggunakan ukuran sampel yang sangat besar dibandingkan denganstudi peneliti lain pada topik yang sama. Secara total, 9,652 orang yang terdata dalam UK Biobank – yang merupakan basis data yang melacak kesehatan sekitar 500.000 orang – setuju untuk ambil bagian. Peserta berusia rata-rata 55 tahun.

Untuk menentukan angka lemak tubuh, para ilmuwan menyusun indeks massa tubuh (BMI), rasio pinggang-pinggul, dan lemak tubuh keseluruhan dari setiap peserta.

Dokter dapat menghitung BMI dengan membagi berat badan seseorang dengan tinggi badan mereka dalam kuadrat. Membagi lingkar pinggang dengan lingkar pinggul memberikan rasio pinggang ke pinggul. Semakin tinggi rasionya, semakin besar perut seseorang dibandingkan dengan pinggulnya.

Peneliti menganggap orang dengan BMI 30 dan lebih memiliki obesitas. Obesitas sentral – atau obesitas di sekitar area perut – sedikit berbeda. Dalam hal ini, seorang pria dengan rasio pinggang-pinggul di atas 0,90 dan wanita dengan rasio di atas 0,85 dianggap memiliki obesitas sentral.

Tim menghitung ukuran otak menggunakan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) dan memeriksa volume materi otak putih dan abu-abu. Keduanya penting dalam berbagai cara.

Pada materi abu-abu berisi sebagian besar dari 100 miliar sel saraf otak. Ini juga merupakan tempat yang berhubungan dengan kontrol otot dan persepsi sensorik. Materi putih, di sisi lain, penuh dengan kumpulan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak.

Sebelum sampai pada kesimpulan, para ilmuwan memperhitungkan sejumlah hal yang memengaruhi volume otak – termasuk usia, tekanan darah tinggi, tingkat aktivitas fisik, dan apakah seseorang merokok.

Hasilnya, ada beberapa hubungan antara lemak tubuh dan ukuran otak. Orang-orang yang memiliki BMI lebih tinggi dan rasio pinggang-pinggul lebih besar memiliki volume otak terendah secara keseluruhan. Mereka yang hanya memiliki BMI tinggi memiliki volume otak yang sedikit lebih rendah daripada mereka yang tidak.

Juga, 1.291 orang dengan BMI tinggi dan rasio pinggang-pinggul tinggi memiliki volume otak materi abu-abu terendah: rata-rata 786 sentimeter kubik.

Sebaliknya, 3.025 orang dengan berat badan yang sehat memiliki 798 sentimeter kubik materi abu-abu. Terakhir, 514 orang yang memiliki BMI tinggi tetapi rasio pinggang-pinggul yang sehat memiliki volume materi abu-abu rata-rata 793 sentimeter kubik.

Namun begitu, para periset tidak melihat perbedaan mencolok dalam volume otak materi putih, tetapi mereka menemukan hubungan antara kelebihan berat badan dan penurunan ukuran di daerah otak yang terkait dengan motivasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Minuman manis bisa bikin kanker Previous post Jangan Minum Minuman Bersoda Setelah Berolahraga Jika Tak Ingin Ginjalnya Rusak
Next post Wah, Es di Greenland Mulai Cepat Mencair