Bulan depan, tepatnya pada 20 Januari malam hingga 21 Januari dinihari nanti, Supermoon akan datang. Tapi yang menariknya kedatangan super moon dibarengi dengan gerhana bulan total.
Tetapi kesempurnaan itu hanya bisa dilihat di daratan Amerika Serikat (AS). Itu jika cuaca memungkinkan.
Supermoon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketika bulan penuh dan berada pada titik terdekatnya ke Bumi, membuatnya tampak lebih terang dan lebih besar dari bulan purnama biasa di langit malam.
Di sisi lain, gerhana bulan total merupakan kejadian dimana bulan melewati langsung bayangan bumi (umbra) dan, dengan demikian, sepenuhnya tertutupi olehnya. Biasanya, ini terjadi sedikit lebih sering atau minimal sekali dalam dua tahun.
Selama gerhana bulan total, beberapa cahaya dari matahari yang tidak langsung terhalang oleh planet kita dibiaskan melalui atmosfer bumi dan membungkuk ke bulan pada sudut dangkal yang mengubahnya menjadi warna coklat kemerahan yang dramatis.
Fenomena ini sering digambarkan sebagai “bulan darah.” Acara pada bulan Januari juga akan menjadi bulan purnama pertama tahun ini, yang dikenal sebagai “bulan serigala.”
Di AS, gerhana total penuh akan dimulai pukul 11:41 malam waktu setempat pada 20 Januari dan akan berlangsung hingga 00:53 keesokan harinyai. Namun, gerhana sebagian akan terlihat mulai sekitar jam 9:30 malam dan berakhir pukul 2:48 pagi.
Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan dapat dilihat dengan aman dengan mata Anda . Metode ini bahkan mungkin lebih baik daripada melihat melalui teleskop karena memungkinkan Anda untuk melihat lebih banyak.
Pilih tempat yang jauh dari penerangan jalan buatan, jika mungkin, untuk pemandangan terbaik. Sebagai bonus tambahan, bintang-bintang akan lebih terlihat selama gerhana penuh karena bulan akan tampak jauh lebih terang daripada biasanya.
Sebuah supermoon yang bertepatan dengan gerhana bulan total adalah peristiwa yang relatif jarang terjadi. Dari 87 gerhana bulan total yang akan terjadi pada abad ini, hanya 28 yang cocok dengan super. Itu diutarakan Anna Ross, seorang astronom di Royal Observatory Greenwich, London, Inggris seperti dilansir situs newsweek.com (28/12/2018).
Bulan purnama terakhir terjadi baru-baru ini pada 22 Desember, hanya sehari setelah titik balik matahari musim dingin, yang menandai hari terpendek dalam setahun.
Bagi kita di Belahan Bumi Utara, bulan purnama yang muncul pada bulan Desember biasanya disebut dengan frasa “bulan purnama yang dingin.”
About Post Author
Berita Lainnya
Yuk Selamatkan Bumi Dengan Tak Buang Sampah Plastik di Laut
Prancis bersama Kementerian perikanan dan Kelautan adakan proyek soal sampah plastik di laut. Banyak ekosistem laut bakal terganggu bila sampah plastik dibiarkan mengambang di laut.
KPop Akan Tayang Streaming di TwitterBlueroom , Nonton Yuk
#TwitterBlueroom, streaming langsung yang telah menarik perhatian penggemar Kpop di seluruh dunia, kini akan menampilkan K-Drama (Drama Korea)
Wah, Mahasiswa UMT Dapat Pinjaman Tanpa Bunga Dari Pintek
intek, perusahaan financial technology untuk pendidikan, kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Bentuknya, memberikan akses pendanaan bagi mahasiswa UMT dengan program tanpa bunga.
Lima Pemain Kripto Dirikan Bursa Berjangka Digital
pbit, Indodax, Zipmex, Pintu dan Pedagang Fisik Aset Kripto lainnya di Indonesia yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) – bersama-sama mendirikan PT. Digital Future Exchange (“DFX”).
Saniter-GoJek Perkenalkan Program J3K
[caption id="attachment_9860" align="aligncenter" width="715"] kerjasama Sanietr-Gojek[/caption] WARTABUGAR – Guna melindungi masyarakat Indonesia saat bepergian dengan kendaraan umum di masa pandemi...