Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat mengenai isu sustainability dan bagaimana peran dunia bisnis dalam mengatasinya, PT Unilever Indonesia menyelenggarakan acara Sustainability Day yang bertujuan untuk memasyarakatkan cara hidup dan cara berbisnis yang berkelanjutan / sustainable.
Dalam rilisnya (18/12/2017), disebutkan bahwa kelaparan, kemiskinan, kesehatan, perubahan iklim dan sampah yang mengotori lingkungan merupakan sederet isu sustainability yang dihadapi oleh dunia saat ini.
Di Indonesia, 7,2 juta anak di hidup di bawah garis kemiskinan dan 40 anak dari setiap 1,000 kelahiran meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Data BPS pada bulan Maret 2017 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 27,77 juta orang, meningkat sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan bahwa setiap tahunnya dihasilkan 65,8 juta ton sampah di Indonesia dengan tingkat pemilahan sampah di masyarakat yang masih rendah.
Masalah-masalah ini tidak akan dapat diatasi tanpa peran serta semua pihak, termasuk korporasi. Menekankan pentingnya dunia bisnis dalam mengatasi isu sustainability, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Hemant Bakshi mengatakan keberadaan bisnis tidak boleh membuat masalah tersebut menjadi semakin besar.
Sebaliknya, seyogyanya dunis bisnis menjadi bagian dari solusi. Strategi dan aktifitas bisnis yang berbasis pada prinsip sustainability menjadi sangat penting dalam hal ini. Di Unilever,sustainability sudah menjadi DNA kami sejak pertama kali didirikan pada abad ke-19. “Secara global, sejak awal Unilever memiliki tujuan besar untuk memasyarakatkan kehidupan yangsustainable atau berkelanjutan melalui produk-produk dan program-programnya,” ujar Hemant Bakshi.
Dalam kesempatan sama President of United in Diversity Foundation and Leadership Council of UN SDSN Southeast Asia and Indonesia, Mari Elka Pangestu menjelaskan tantangan dan permasalahan yang dihadapi di dunia bisa dijawab melalui program berbasis sustainability. Sustainable Development Goals (SDG / Global Goals) yang diusung PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Global Goals menetapkan sebuah visi untuk mengakhiri kemiskinan, kelaparan, ketidaksetaraan dan perlindungan sumber daya alam pada tahun 2030.
“Disinilah bisnis memiliki peran penting dalam membentuk dan memberikan solusi kreatif dari Global Goals, dan terus melakukannya dalam penyampaian tujuan sekaligus menciptakan kemajuan bagi masyarakat luas,” kata Maria.
Unilever percaya bahwa bisnis harus menjadi solusi permasalahan di dunia, oleh karena itu Unilever mengintegrasikan sustainability ke dalam seluruh aspek bisnis. Pada tahun 2010,
Secara global, Unilever meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat. USLP berfokus pada tiga pilar utama yaitu pilar kesehatan dan kesejahteraan (Health and Well-being); pilar lingkungan (Environment); serta pilar peningkatan penghidupan (Enhancing Livelihood).
Sedangkan tiga tujuan utamanya adalah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan 1 milyar orang di seluruh dunia pada 2020, mengurangi setengah dari dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnisnya pada 2030 dan meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020.
“Setiap tujuan tersebut diturunkan menjadi target-target spesifik yang terukur. Seluruh target USLP sangat sejalan dengan 17 tujuan global atau Global Goals yang diusung oleh PBB,” kata Hemant Bakshi.
About Post Author
Berita Lainnya
Frisian flag Ajak Octopus Kelola Sampah
WARTABUGAR - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mempertegas komitmennya dalam mewujudkan Indonesia yang selaras dengan lingkungan melalui kerjasama dengan Octopus, platform...
Puluhan Monyet Dilepasliarkan Pertamina Geothermal Energy
WARTABUGAR - Untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, khususnya di Sulawesi Uta, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) ...
Catat Limbah di Sungai Citarum Bakal Dikelola
WARTABUGAR - Sungai Citarum yang terletak di provinsi Jawa Barat menjadi perhatian Australia. Ini terlihat lewat kerjasama antara Monash University,...
UOB Ajak Anak-anak Kurang Mampu Lepas Bayi Penyu Ke Laut
WARTABUGAR - UOB Indonesia mengajak kolega untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati laut kepada anak-anak kurang beruntung di Bali....
YAYASAN WINGS Dirikan Bank Sampah di Cakung
WARTABUGAR - Yayasan WINGS Peduli meresmikan sejumlah Bank Sampah di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur untuk mendukung pengelolaan sampah lokal dengan...
Godrej Galakkan Bank Sampah
WARTABUGAR - Godrej Indonesia, perusahaan penyedia perawatan rumah tangga terkemuka, seperti HIT, Stella, dan Mitu, berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan...