Sejak tahun 2002, dengan gerai pertama di Plaza Indonesia, Jakarta, Starbucks telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Saat ini dengan lebih dari 300 gerai di 22 kota, Starbucks merupakan tempat bagi para pelanggan untuk berbagi cerita dengan orang lain.
Memperingati Bulan Kanker Payudara pada Oktober lalu, Starbucks bersama LOVEPINK (Yayasan Daya Dara Indonesia), yayasan non-profit peduli kanker payudara, melalui kampanye #PINKVOICE mendukung setiap orang untuk menyuarakan isu kanker payudara. Starbucks berkomitmen untuk menyumbangkan 10% dari penjualannya dari Pink Beverages yang diluncurkan selama bulan Oktober untuk mendukung misi Lovepink.
“Kampanye #PINKVOICE mendapatkan sambutan yang begitu positif dan antusisme yang besar dari masyarakat. Lebih dari 200,000 Pink Beverages terjual dan memberikan kontribusi sebesar Rp 500,000,000 untuk mendukung program dan kegiatan Lovepink dalam meningkatkan kesadaran akan topik kanker payudara dan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah preventif paling utama”, kata Anthony Cottan, direktur, Starbucks Indonesia.
Hasil survei Lovepink yang diinisiasi bersama Prodigy (konsultan komunikasi), dan MARS (lembaga survei independen) pada September lalu di Jakarta menemukan pergeseran kelompok usia pasien kanker payudara yang semakin muda (30-40 tahun) dan terdeteksi pada stadium lanjut. Para pasien ini menganggap tidak beresiko kanker payudara sehingga lengah dan tidak melakukan tindakan preventif seperti SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara Klinis) secara reguler.
Lovepink juga menemukan isu yang dihadapi para survivor di luar Jakarta antara lain kurangnya kegiatan penyuluhan/ seminar mengenai kesehatan payudara dan pentingnya kesadaran kanker payudara yang diadakan secara rutin; serta biaya yang mahal serta minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas atau rumah sakit.
Shanti Persada, salah satu founder Lovepink, menjelaskan dari hasil penemuan survei bahwa, “Dukungan sangat dibutuhkan oleh seorang pasien kanker payudara mulai saat awal terdiagnosa, menjalani perawatan bahkan hingga selesai, seorang pasien masih membutuhkan dukungan dari keluarga, kerabat, dan terutama support group karena support group dapat menjadi sumber informasi yang paling dipercaya,” ujarnya.
About Post Author
Berita Lainnya
Survei Royal Philips: Keterbatasan Waktu Jadi Alasan Perempuan Tidak Lakukan Cara Pencegahan Penyakit
Hampir setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan sebagian besar (mendekati 70%) masuk dalam kesehatan dunia dan berperan sebagai tenaga kerja perawatan sosial. Namun, kesenjangan dalam perawatan kesehatan perempuan masih ada, baik di Asia Pasifik maupun secara global.
Sambut Hari Ibu, Moms Perlu Lakukan 4 Langkah Ini
WARTABUGAR - Kasih sayang seorang ibu untuk anaknya berlaku sepanjang masa. Apalagi di Hari Ibu yang bakal diperingati pada 23...
Awas Efek Samping COVID-19 Pada Wanita
WARTABUGAR - Peringatan ini dikhususkan buat wanita usia produktif yang menjalani imunisasi vaksin COVID-19. Ada salah satu efek samping vaksin...
Agar Tak Terjadi Preeklampsia, Perempuan Hamil Disarankan Lakukan Diet Mediterania
preeklampsia bisa dihindari. Salah satu yang diusulkan beberapa ilmuwan, adalah menjalani diet mediterania, dengan mengonsumsi banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Menurut studi terbaru, diet mediterania bisa menghindari perempuan dari risiko preeklampsia.
Ikuti Saran Dokter Buat Ibu Hamil Muda Yang Ingin Berpuasa
WARTABUGAR - Ibu hamil muda atau trimester pertama yang ingin berpuasa mungkin bertanya-tanya, apakah aman tetap menjalankan ibadah puasa saat...
Crowdo-Zilingo Perdayakan Perempuan Dalam UMKM
OBATDIGITAL - Crowdo secara resmi menandatangani kerja sama dengan Zilingo Indonesia untuk menargetkan para perempuan pelaku UMKM yang tergabung dalam...