Read Time:1 Minute, 0 Second

PLN kembali berbagi bantuan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), khususnya di daerah Rokan Hulu dimana akses menuju kesana membutuhkan waktu dari Pekanbaru selama 4 Jam dan merupakan daerah perbatasan menuju ke Sumatera Utara.

Hari ini selepas bulan syawal, PLN Peduli hadir untuk memuliakan sekitar 150 santri yang menghuni di Pondok Pesantren Islam Tambusai, Desa Tali Kemain, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, Riau. Lokasi yang terletak ditengah-tengah hutan kelapa sawit ini akhirnya dapat bantuan pembangunan aula lengkap dengan kamar mandi, tempat cuci dan tempat wudhu.

Dana yang diberikan oleh PLN sebesar Rp 150.000.000,- yang diserahkan langsung oleh Deputi Manajer Hukum & Humas PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Tajuddin Nur kepada penanggungjawab Pondok Pesantren.

Turut hadir dalam penyerahan dana CSR, Manajer Rayon PT PLN (Persero) Pasir Pangaraian, David Sibarani, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Tambusai, Imran Tambusai, Kepala sekolah Pesantren Islam Tambusai, Alimin S.pdi, Kepala Desa Tali Kemain yang diwakili Ketua BPD Desa Tali Kemain, Rahim, dan para santri beserta guru.

Pada pembukaan acara, Alimin mengucap rasa syukur dan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan.

“Kami merasa bangga terhadap PLN atas kepeduliannya terhadap lembaga pendidikan ini dan kami ucapkan terima kasih” ucap Alimin.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Plug and Play (PnP), salah satu startup accelerator di dunia dan yang hadir yang hadir di Indonesia mengaku siap untuk terus mendanai startup-startup di Indonesia melalui program akseleratornya. PnP diketahui telah berinvestasi di lebih dari 2,000 startup di seluruh dunia. Beberapa alumni global Plug and Play adalah Dropbox, Lending Club, dan Paypal. Di Indonesia, Plug and Play yang bekerja sama dengan Gan Konsulindo (GK) telah meluluskan 9 startup batch pertamanya, seperti Astronaut, Brankas, Bustiket, DANAdidik, Karta, KYCK, Otospector, Sayurbox, dan Wonderworx pada September lalu. Hingga saat ini, pihak Plug and Play Indonesia terus aktif mencari startup potensial di Indonesia untuk masuk ke dalam program kami. Setidaknya akan ada lebih dari 200 startup yang mendaftar. " Kami tidak akan membatasi berapa jumlah yang masuk selama startup tersebut memang berpotensi memberikan dampak positif untuk Indonesia,” tutur Wesley Harjono selaku President Director GK – Plug and Play Indonesia (GK – PnP), dalam rilisnya (09/10/2017). Dalam program yang berjalan selama 3 bulan itu, startup terpilih akan mendapatkan berbagai fasilitas. Mulai dari seed funding, mentorship, coworking space gratis, akses ke Silicon Valley, hingga kesempatan kerjasama dengan korporasi. Saat ini, GK – Plug and Play Indonesia diketahui memiliki 4 corporate partners, yaitu Astra International, BNI, BTN, dan Sinar Mas. “Kami memberikan fasilitas menyeluruh supaya startup-startup ini dapat fokus untuk product development. Harapannya, setelah lulus dari program ini mereka sudah benar-benar siap untuk go-to-market dan menerima pendanaan berikutnya,” lanjut Wesley. Ada pun persyaratan umum untuk masuk ke dalam program akselerator GK – PnP cukup simple, yaitu sudah memiliki produk alpha / beta. Selain itu, startup yang mendaftar juga harus berbasis di Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat keberadaan Plug and Play di Indonesia untuk mendukung program pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat perekonomian digital pada tahun 2020. Previous post Plug and Play Indonesia Siap Danai Start Up Indonesia
Bank Muamalat Gelar Pertemuan Bisnis Haji dan Umrah Next post Bank Muamalat Gelar Pertemuan Bisnis Haji dan Umrah