Read Time:1 Minute, 9 Second

Tanpa disadari, lithium secara alami ditemukan di air keran atau air ledengyang kerap kita gunakan untuk air minum. Tapi tahukah bahwa lithim itu bisa membahayakan kesehatan manusia. Studi peneliti Universitas Kopenhagen, Denmark menyebutkan, lithium dapat meningkatkan risiko demensia alias pikun. 

Studi yang dikutip oleh situs bbc.com (24/8/2017), dilakukan dengan melihat catatan medis 73.731 orang Denmark dengan demensia dan 733.653 tanpa penyakit ini. Air ledeng kemudian diuji di 151 wilayah negara tersebut.

Hasilnya, tingkat litium sedang (antara 5,1 dan 10 mikrogram per liter) meningkatkan risiko demensia sebesar 22% dibandingkan dengan tingkat rendah (di bawah lima mikrogram per liter). Namun, anehnya, mereka yang minum air dengan kadar lithium tertinggi (di atas 15 mikrogram per liter) memiliki penurunan risiko sebanyak 17%.


Para peneliti meng
klaim ini merupakan studi pertama yang menyelidiki hubungan antara lithium dalam air minum dan kejadian demensia. “Paparan lithium jangka panjang yang lebih tinggi dari air minum dapat dikaitkan dengan kejadian demensia yang lebih rendah,” ujarnya dalam pernyataan dalam Jurnal JAMA Psychiatry.

Lithium diketahui memiliki efek pada otak dan digunakan sebagai pengobatan dalam gangguan bipolar. Namun, lithium dalam air keran berada pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada yang digunakan secara medis.

Maka, Prof Simon Lovestone, psikiater pada Universitas Oxford, menyebut studi tersebut sangat menarik. “Dalam neuron di piring dan pada model penyakit Alzheimer tikus dan buah-terbang, litium telah terbukti protektif,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About Post Author

Cargill Aktif Di Dunia Pendidikan Previous post Cargill Aktif Di Dunia Pendidikan
Sun Life Luncurkan Kampanye Generasi #LebihBaik Next post Sun Life Luncurkan Kampanye Generasi #LebihBaik