Gaya hidup modern yang berlebihan atau buruk dapat memberikan pengaruh negatif kepada pasien Gangguan Bipolar (GB). Gaya hidup modern yang buruk dapat mendorong terjadinya perilaku konsumtif dan penyalahgunaan obat-obatan (NAPZA) di samping meningkatkan perilaku impulsif seperti berjudi, ngebut, sek, dan sebagainya.
Di lain pihak, semakin maju dan sibuk masyarakat, seperti layaknya kota Jakarta, ikatan sosial masyarakat semakin longgar sehingga semakin menumbuhkan perasaan kesendirian pada sebagian orang. Pada pasien GB hal ini dapat memicu timbulnya depresi yang akan meningkatkan risiko bunuh diri.
Itu antara lain disampaikan sejumlah pembicara dalam jumpa pers yang digelar di Hong Kong Cafe, Thamrin, Jakarta Pusat (30/3/2017). Dalam acara itu tampil Dr.Nova Riyanti Yusuf, SpKJ (K), Ketua Perhimpunan Kedokteran Jiwa Indonesia cabang Jakarta (PDSKJI Jaya), Dr. A. A. A. Agung Kusumawardhani SpKJ (K)-Kepala Departemen Psikiatri RSCM, dan Dr. Iman Firmansyah SpKJ – Kepala Rehabilitasi BNN dan Kepala Bidang Hukum dan Etika PDSKJI Jaya.
Untuk kata Nova Riyanti Yusuf, mengenali gejala dan faktor risiko GB serta menangani GB sedini mungkin sangat penting untuk dilakukan agar kasusnya tidak menjadi lebih rumit. Dukungan lingkungan sekitar terutama keluarga sangat diperlukan dalam mempercepat deteksi dini, mempercepat deteksi kekambuhan serta mendorong kepatuhan berobat.
Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan bahwa PDSKJI Jaya berkomitmen dalam memetakan dan menghadapi tantangan Urban Mental Health (Kesehatan Jiwa Perkotaan) untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat DKI Jakarta sehingga terbentuk model konsep Urban Mental Health yang dapat diimplementasikan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa DKI Jakarta.
“PDSKJI Jaya sebagai Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta, memiliki misi yaitu mempertahankan kualitas SDM (anggota PDSKJI Jaya) yang kompeten dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan, mengkurasi penelitian tentang Urban Mental Health, menginisiasi upaya pelayan dan pengabdian masyarakat yang kontinyu (preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif),,” ujarnya.
About Post Author
Berita Lainnya
Lebih Dari Separo Pemilih Kawatir Hak Suaranya Disalahgunakan
WARTABUGAR - Praxis sebagai agensi public relations (PR) dan public affairs (PA) kembali menggelar survei independen kedua yang bertujuan untuk...
Jangan Main-main, PPATK Pantau Aktivitas Dana Judi Online
WARTABUGAR - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus memantau aliran dana yang diduga terkait dengan transaksi judi, baik...
Junta Militer Myanmar Dilarang Hadir KTT ASEAN
Negara-negara Asia Tenggara akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak ASEAM di Brunei, tetapi melarang pimpinan junta militer Myanmar tak boleh hadir.
Ini Ruang Ramah Buat Anak-anak di Hardiknas 2021
Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional / Hardiknas, Save the Children Indonesia menyelenggarakan Dialog Anak bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknolog. Dialog ini bertujuan untuk memberikan ruang yang ramah dan aman bagi anak untuk menyuarakan pengalaman, tantangan selama pembelajaran jarak jauh serta risiko yang dihadapi anak – anak dan harapan anak terhadap pendidikan di Indonesia.
PPATK dan KY Lakukan Kerjasama Di Bidang Pengawasan Hakim, dan Calon Hakim Agung
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae menerima kunjungan kerja Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata. Untuk melanjutkan kerjasama di bidang pengawasan hakim, dan calon hakim agung.
Tak Cuma Pelajar Atau Mahasiswa, Pintek Juga Edukasi Lembaga Pelatihan Kerja
Pintek memberikan solusi permodalan untuk kebutuhan peningkatan fasilitas Lembaga Pelatihan Kerja untuk meningkatkan kemampuan kerja dan memberikan kemudahan pendanaan.