Agar daya ingat tetap tokcer, sebaiknya Anda tidak yang cukup. Sebab tidur yang cukup bisa mengembalikan memori yang hilang. Orang-orang yang sudah lanjut usia yang terkena penyakit pikun, antara lain, disebabkan kurang waktu tidur.
Peneliti Universitas Arizona, Amerika Serikat dalam laporannya di Journal of Neuroscience, pekan lalu mengatakan tidur memainkan bagian penting dalam pembelajaran dan memori. “Tidur mempunyai kemampuan mengingat kembali kejadian, senyum, bau, dan penglihatan yang berkaitan dengan kejadian masa lalu,” ujarnya.
Itu didasarkan pada studi terhadap 22 mencit. Sebagian berusia muda, sebagian lagi sudah tua. Mereka diberikan makanan yang dari segi gizi dan jumlahnya sama. Peneliti lalu meneliti kerja otak saat terbangun, dan kemudian juga saat tertidur.
Pada mencit yang lebih muda mampu melakukan penataan ulang dan konsolidasi proses-proses memori saat tidur. Sedangkan pada mencit yang sudah tua dan kurang tidur, kurang nampak aksi penataan ulang memori tersebut.
Dokter Carol Barnes, ketua tim peneliti mengatakan bahwa studi ini merupakan yang pertama kali yang berhasil membuktikan bahwa kemampuan binatang dalam melakukan tugas-tugas yang berkenaan dengan memori, sangat erat kaitannya dengan kemampuan otak dalam melakukan konsolidasi memori pada saat tidur. “Ini dapat menginspirasi obat-obat yang akan bekerja pada saat tidur.
Menurut Dokter John Groeger, dari Pusat Riset Tidur, Universitas Surrey, Inggris, bilang bahwa studi tersebut membuktikan peran hipocampus di otak dalam menyimpan dan menatang ulang memori. Namun demikian studi ini sulit diterapkan pada manusia, sebab ada beberapa orang yang haya tidur selama 1,5-2 jam setiap malam, masih mempunyai kemampan dalam daya ingat.
Tidur atau istirahat dengan memejamkan mata merupakan keharusan yang tak bisa ditolak. Tidak bisa tergantikan oleh apa pun, meskipun Anda diburu oleh pekerjaan atau tugas.
Jika kurang banyak dampak kesehatan yang bakal dihadapi. Salah satunya memori yang hilang. Tidur kurang dari 6 jam bisa menyebabkan ingatn Anda satu per satu lenyap. Jika menginjak usia lanjut akan berujung pada kepikunan alias demensia.
Peneliti Universitas Arizona, Amerika Serikat dalam laporannya di Journal of Neuroscience, belum lama ini mengatakan tidur memainkan bagian penting dalam pembelajaran dan memori. “Tidur mempunyai kemampuan mengingat kembali kejadian, senyum, bau, dan penglihatan yang berkaitan dengan kejadian masa lalu,” ujarnya.
Ia sudah membuktinya, meski dicobakan pada studi terhadap 22 mencit. Sebagian berusia muda, sebagian lagi sudah tua. Mereka diberikan asupan makanan bergizi cukup yang porsinya sama. Peneliti lalu meneliti kerja otak saat terbangun, dan kemudian juga saat tertidur.
Pada mencit yang lebih muda mampu melakukan penataan ulang dan konsolidasi proses-proses memori saat tidur. Sedangkan pada mencit yang sudah tua dan kurang tidur, kurang nampak aksi penataan ulang memori tersebut.
Dokter Carol Barnes, ketua tim peneliti mengatakan bahwa studi ini merupakan yang pertama kali yang berhasil membuktikan bahwa kemampuan binatang dalam melakukan tugas-tugas yang berkenaan dengan memori, sangat erat kaitannya dengan kemampuan otak dalam melakukan konsolidasi memori pada saat tidur. “Ini dapat menginspirasi obat-obat yang akan bekerja pada saat tidur.
Menurut Dokter John Groeger, dari Pusat Riset Tidur, Universitas Surrey, Inggris, bilang bahwa studi tersebut membuktikan peran hipocampus di otak dalam menyimpan dan menatang ulang memori. Namun demikian studi ini sulit diterapkan pada manusia, sebab ada beberapa orang yang haya tidur selama 1,5-2 jam setiap malam, masih mempunyai kemampan dalam daya ingat.
About Post Author
Berita Lainnya
Bagi Penggemar Camilan, Ini Makanan Sehat Yang Kamu Lalap
WARTABUGAR - Makan kudapan atau camilan identik dengan kebiasaan yang kurang sehat. Tetapi, ada cara yang bisa ditempuh supaya kebiasaan...
Hati-hati Memilih Asuransi Mobil
WARTABUGAR - Memiliki asuransi mobil merupakan hal yang wajib dimiliki setiap pemilik kendaraan. Asuransi mobil membantu melindungi kita dari berbagai...
Supaya Tidak Mudah Pikun, Sebaiknya Rutin Minum Kopi
WARTABUGAR - Penyakit Alzheimer hingga saat ini belum ada obatnya. Sebuah studi terbaru di Australia menemukan potensi kebiasaan yang dapat...
Wow, Vaksin Ini Ternyata Bisa Dimakan!
WARTABUGAR - Siapa sangka, vaksin yang selama ini biasanya diberikan dengan cara disuntik, ternyata bisa juga dikonsumsi secara oral alias...
Yuk Olahraga Biar Fit dan terhindar Dari Risiko Psoriasis
Olahraga atau latihan fisik dengan pergi ke pusat kebugaran tidak hanya baik untuk jantung, namun juga baik untuk kulit. Dalam sebuah studi, para ilmuwan di Universitas Gothenburg, Swedia, telah menunjukkan hubungan antara kebugaran fisik yang lebih rendah pada orang dewasa muda dan peningkatan risiko psoriasis penyakit autoimun.
Pengemudi Harus Perhatikan dan Sesuai Tekanan Angin Dengan Muatan
Pengguna ban untuk kendaraan niaga meningkat. Pengendara kendaraan niaga untuk memperhatikan dan memeriksa tekanan angin pada ban secara berkala demi keamanan. Sesuaikan dengan muatan dan cek angin setiap 3 minggu.