Dahulu orang disarankan untuk menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi. Alasannya, asam lemak jenuh tak baik buat jantung. Tapi studi dari Norwegia menjelaskan bahwa lemak jenuh juga aman. Lho?
Profesor Simon Nitter Dankel dan koleganya membuktikan teori kontroversial ini. Dalam studi intervensi diet yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition terbaru, justru memperlihatkan bahwa lemak jenuh tak merusak jantung.
Dankel dan timnya menguji risiko lemak jenuh pada 38 pria penderita obesitas perut (abdominal). Para peserta dibagi menjadi 2kelompok dan diikuti pola dietnya. Ada yang memilih diet tinggi lemak, diet rendah karbohidrat atau rendah lemak, diet tinggi karbohidrat. Riset berlangsung tiga bulan.
Para peneliti mengukur massa lemak di perut daerah, hati, dan jantung. Mereka juga menilai faktor risiko kardiovaskular. Kualitas lemak dan karbohidrat juga diteliti. Hasilnya mereka yang mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi juga memiliki jantung yang sehat.
“Asupan sangat tinggi dari total dan lemak jenuh tidak meningkatkan risiko dihitung dari penyakit kardiovaskular,” kata Profesor Ottar Nygard, ahli penyakit jantung yang ikut terlibat dalam studi tersebut.
“Peserta dari diet tinggi asam lemak jenuh sangat juga memiliki perbaikan substansial dalam beberapa faktor risiko kardiometabolik penting, seperti penyimpanan ektopik lemak, tekanan darah, lipid darah (trigliserida), insulin dan gula darah,” tambahnya.
Studi FATFUNC karuan membuat dunia kesehatan. Selama sejumlah organisasi kesehatan menyarankan semua orang menghindari makanan tinggi lemak jenuh. Bahkan Asosiasi Ahli Jantung Amerika Serikat (AHA) dan pemerintah juga mengeluarkan peringatan serupa.
Yaitu: lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Anjuran tersebut bertahan hingga 50 tahun lebih.
Mayoritas makanan yang secara alami kaya lemak jenuh berasal dari sumber hewani, termasuk daging dan produk susu. AHA merekomendasikan membatasi lemak jenuh – seperti yang ditemukan dalam mentega, keju, daging merah, dan makanan hewani lainnya.
Namun Asosiasi Dokter Gizi belum sepakat soal peran asam lemak jenuh terhadap timbulnya penyakit jantung. Sebab belum kuatnya data yang menunjukkan kaitan tersebut.
About Post Author
Berita Lainnya
Lebih Dari Separo Pemilih Kawatir Hak Suaranya Disalahgunakan
WARTABUGAR - Praxis sebagai agensi public relations (PR) dan public affairs (PA) kembali menggelar survei independen kedua yang bertujuan untuk...
Jangan Main-main, PPATK Pantau Aktivitas Dana Judi Online
WARTABUGAR - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus memantau aliran dana yang diduga terkait dengan transaksi judi, baik...
Junta Militer Myanmar Dilarang Hadir KTT ASEAN
Negara-negara Asia Tenggara akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak ASEAM di Brunei, tetapi melarang pimpinan junta militer Myanmar tak boleh hadir.
Ini Ruang Ramah Buat Anak-anak di Hardiknas 2021
Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional / Hardiknas, Save the Children Indonesia menyelenggarakan Dialog Anak bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknolog. Dialog ini bertujuan untuk memberikan ruang yang ramah dan aman bagi anak untuk menyuarakan pengalaman, tantangan selama pembelajaran jarak jauh serta risiko yang dihadapi anak – anak dan harapan anak terhadap pendidikan di Indonesia.
PPATK dan KY Lakukan Kerjasama Di Bidang Pengawasan Hakim, dan Calon Hakim Agung
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae menerima kunjungan kerja Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata. Untuk melanjutkan kerjasama di bidang pengawasan hakim, dan calon hakim agung.
Tak Cuma Pelajar Atau Mahasiswa, Pintek Juga Edukasi Lembaga Pelatihan Kerja
Pintek memberikan solusi permodalan untuk kebutuhan peningkatan fasilitas Lembaga Pelatihan Kerja untuk meningkatkan kemampuan kerja dan memberikan kemudahan pendanaan.