Read Time:1 Minute, 8 Second

Belakangan ini banyak orang lebih memilih rokok elektrik daripada rokok filter atau kretek yang berbahan nikotin. Ini karena mereka memandang rokok elektronik relatif lebih aman bagi tubuh ketimbang rokok tembakau. Namun studi University of Rochester Medical Center,Amerika Serikat menunjukkan bahwa rokok elektronik sama-sama merusak gusi dan gigi seperti rokok konvensional.

Penelitian yang diterbitkan dalam Oncotarget, bulan ini dipimpin Prof Irfan Rahman, Ph.D. ahli Kedokteran Lingkungan di universitas tersebut merupakan penelitian ilmiah pertama untuk mengatasi e-rokok dan efek yang merugikan terhadap kesehatan mulut pada tingkat seluler dan molekuler.

“Kami menunjukkan bahwa ketika uap dari rokok elektrik yang terbakar, menyebabkan sel-sel untuk melepaskan protein inflamasi, yang pada gilirannya memperburuk stres dalam sel, yang mengakibatkan kerusakan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mulut,” jelas Rahmandalam situs sciencedaily.com (16/11/2016).

Tahun lalu, Rahman juga menuliskan hasil studinya mengenai efek uap dari rokok elektrik terhadap paru-paru. Sebelumnya, ia meneliti dampaknya pada lingkungan.

Kebanyakan rokok elektrik mengandung baterai, perangkat pemanas, dan cartridge untuk menahan cairan, yang biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Perangkat bertenaga baterai memanaskan cairan dalam cartridge menjadi aerosol yang dihirup pengguna.

“Penelitian lebih lanjut, termasuk jangka panjang dan studi banding, diperlukan untuk lebih memahami efek kesehatan dari e-rokok,” tambah Rahman, yang ingin melihat produsen mengungkapkan semua bahan dan bahan kimia yang digunakan, sehingga konsumen dapat menjadi lebih terdidik tentang potensi bahaya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Kabar gembira buat penderita hepatitis C Previous post Kabar gembira buat penderita hepatitis C
Ibu Lebih Baik Menyusui Saat Bayi Divaksinasi Next post Ibu Lebih Baik Menyusui Saat Bayi Divaksinasi