Ada beragam pengobatan buat pasien kanker. Pada saat diagnosa, dokter akan mengetahui jenis terapi apa yang cocok untuk si pasien. Kecocokan juga sangat tergantung pada stadium berapa dan jenis penyakit kanker yang diderita.
Ada beberapa stadium seorang penderita kanker. Pada stadium pertama, tumor ganas biasanya belum menyebar ke organ-organ di sekitarnya. Misalnya, kanker ovarium hanya dijumpai pada ovarium saja. Dokter biasanya mengambil tindakan berupa operasi pengangkatan tumor. Tumor diangkat.
Setelah diangkat, pasien menjalani terapi berikutnya. Yaitu: terapi penyinaran atau radioterapi. Di sini, seorang radioterapi memberikan tanda di tubuh, wilayah tubuh mana yang harus kena radiasi. Setelah itu, petugas radioterapi akan memberikan sinar radiasi di daerah yang sudah ditanda. Penyinaran diperlukan untuk mencegah penularan sel-sel kanker, yang mungkin sudah menyebar namun belum menunjukkan gejala. Dokter akan menentukan berapa kali pasien harus menjalani terapi. Beberapa peralatan radioterapi adalah yang cobalt dan seterusnya….
Pada saat diradioterapi, ada beberapa efek samping yang dirasakan pasien. Misalnya akan timbul mual, bila yang diradiasi daerah perut. Rasa mual akan muncul setelah diterapi. Untuk itu dokter memberikan obat anti mual, biasaya primperan. Obat tersebut harus diminum 3 kali sehari selama terapi. Lalu daerah yang digaris hendaknya jangan diberikan air. Dalam beberapa kasus tubuh akan melepuh.
Usai menjalani radioterapi, dokter akan menentukan oerlu tidaknya seorang pasien menjalani kemoterapi. Kalaupun diperlukan, dokter akan menentukan berapa kali pasien harus diberi obat-obatan sitostatika. Kemoterapi adalah pemberian suntikan obat beradiasi tinggi. Karena itu, biasanya pasien dianjurkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari. Tujuannya, tak lain, agar dokter bisa memantau perkembangan pasien saat dikemoterapi.
Beberapa efek sampingnya tidak mengenakkan. Dari mulai rambut rontok, mual, muntah dan lain-lain. Maklum obat tersebut selain membunuh sel-sel kanker juga membasmi sel-sel normal. Sistem imun pasien ikut dilemahkan. Sehingga pasien mudah terkena infeksi. Banyak pasienyang menjalani terapi menderita penyakit lain.
Selain kemoterapi, ada beberapa terapi lain, yaitu imunoterapi dan target terapi. Imunoterapi adalah terapi yang ditujukan meningkatkan sistem imun. Sedangkan target terapi adalah terapi yang memfokuskan pada sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang normal. Terapi ini memfokuskan pada sel-sel kanker yang dituju, walaupun dalam peneltian selanjutnya bisa berdampak pula pada pengobatan jenis kanker lain.
About Post Author
Berita Lainnya
Bagi Penggemar Camilan, Ini Makanan Sehat Yang Kamu Lalap
WARTABUGAR - Makan kudapan atau camilan identik dengan kebiasaan yang kurang sehat. Tetapi, ada cara yang bisa ditempuh supaya kebiasaan...
Hati-hati Memilih Asuransi Mobil
WARTABUGAR - Memiliki asuransi mobil merupakan hal yang wajib dimiliki setiap pemilik kendaraan. Asuransi mobil membantu melindungi kita dari berbagai...
Supaya Tidak Mudah Pikun, Sebaiknya Rutin Minum Kopi
WARTABUGAR - Penyakit Alzheimer hingga saat ini belum ada obatnya. Sebuah studi terbaru di Australia menemukan potensi kebiasaan yang dapat...
Wow, Vaksin Ini Ternyata Bisa Dimakan!
WARTABUGAR - Siapa sangka, vaksin yang selama ini biasanya diberikan dengan cara disuntik, ternyata bisa juga dikonsumsi secara oral alias...
Yuk Olahraga Biar Fit dan terhindar Dari Risiko Psoriasis
Olahraga atau latihan fisik dengan pergi ke pusat kebugaran tidak hanya baik untuk jantung, namun juga baik untuk kulit. Dalam sebuah studi, para ilmuwan di Universitas Gothenburg, Swedia, telah menunjukkan hubungan antara kebugaran fisik yang lebih rendah pada orang dewasa muda dan peningkatan risiko psoriasis penyakit autoimun.
Pengemudi Harus Perhatikan dan Sesuai Tekanan Angin Dengan Muatan
Pengguna ban untuk kendaraan niaga meningkat. Pengendara kendaraan niaga untuk memperhatikan dan memeriksa tekanan angin pada ban secara berkala demi keamanan. Sesuaikan dengan muatan dan cek angin setiap 3 minggu.